JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga berupaya mempercepat perbaikan jalan nasional di seluruh Indonesia hingga bisa digunakan pada H-30 sebelum Lebaran atau Juni 2016.
Oleh sebab itu, Ditjen Bina Marga diperkirakan bakal merogoh kocek cukup dalam untuk bisa merealisasikan hal tersebut, meskipun belum diketahui berapa besaran dana yang diperlukan.
"Yang pasti hitungannya Rp 20 miliar untuk tiap 100 kilometernya, untuk total anggaran pemeliharaan itu mencapai Rp 18 triliun," kata Kasubdit Standar dan Pedoman Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga, Atyanto Busono, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Kendati begitu, Atyanto mengeluhkan rencana pemotongan anggaran yang dilakukan Bina Marga akan menghambat rencana perbaikan jalan secara besar-besaran.
Dia menyebut dengan anggaran yang ada maka Bina Marga akan bekerja keras untuk mengejar rasio kemantapan jalan nasional sebesar 98 persen pada tahun 2019 mendatang.
"Kalau sekarang kan rasio kemantapannya baru 89 persen," sebutnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjojono menyatakan siap memangkas anggaran sebesar Rp 5,7 triliun pada tahun ini.
Nilai tersebut masih lebih rendah dari rencana pemerintah yang akan memotong angggaran Kementerian PUPR tahun ini sebesar Rp 8,4 triliun.
Taufik mengatakan sudah melakukan perhitungan mengenai potensi anggaran yang bisa dipangkas tahun ini.
Perhitungan dilakukan dengan melihat kembali sejumlah proyek yang proses lelangnya belum bisa selesai pada kuartal I tahun 2016.
Adapun jalan nasional yang rusak sebanyak lima persen dari total 47.000 kilometer jalan nasional yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.