Jika proses pengerjaan bangunan selesai, dipastikan lebih megah dari PLBN negara tetangga. Selain desainnya yang berbeda, juga penggunaan material lokal yang beragam.
Nantinya, di kawasan tersebut juga akan dibangun tempat istirahat (rest area), masjid, pasar, dan fasilitas lainnya. Namun, pengerjaan fasilitas ini akan dilakukan pada tahap dua yang dimulai awal tahun 2017.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching Malaysia, Jahar Gultom menjelaskan, terkait program pembangunan di wilayah perbatasan, sudah disampaikan kepada pihak pemerintah Malaysia, pelaku bisnis, dan masyarakat di sana.
"Saya tadi sudah sampaikan kepada bapak Dirjen, kami merasa dalam waktu dekat, mengenai proyek ini kita bentangkan di sana (Malaysia). Kita undang media, pelaku bisnis, masyarakat, ini lho yang kita lakukan disini (Entikong)," kata Jahar.
Hal ini dilakukan supaya masyarakat maupun pemerintah Malaysia tidak hanya mendengar dari jauh, apa yang dikerjakan pemerintah Indonesia di PLBN Entikong.
Jahar menambahkan, sejak bulan Mei 2014 ada larangan untuk jenis barang tertentu yang masuk ke Indonesia melalui perbatasan Entikong. Pihak Malaysia pun kemudian melihat hal tersebut seolah Indonesia menutup diri.
"Dalam berbagai kesempatan mereka selalu bertanya, dan kita sudah memberikan klarifikasi, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, jadi jelas," pungkas Jahar.