Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Musim Hujan, Yakin Rumah Anda Sudah Aman?

Kompas.com - 16/03/2016, 07:32 WIB
Anne Anggraeni Fathana,
M Latief

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Semula tidak ada yang aneh pada Minggu (20/9/2015). Hanya hujan yang turun begitu derasnya.

Fauziah, warga Desa Geudong-Geudong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, sedang bersama anak-anaknya ketika tiba-tiba air hujan masuk ke dalam rumah mereka.
Belum sempat ia berpikir, terdengar anak-anaknya menjerit karena kebasahan.

Siang itu, tanpa diduga, hujan deras disertai angin kencang pun menerbangkan atap rumahnya.

"Saya terkejut saat sadar rumah sudah terang di dalam karena tak ada lagi atap. Anak-anak juga menjerit karena basah kena hujan," kata Fauziah kepada Kompas.com.

Bukan hanya Fauziah yang merasakan dahsyatnya hujan badai hari itu. Kejadian tersebut juga dialami oleh sejumlah warga lainnya. Bahkan, beberapa rumah permanen terlihat porak poranda tersapu hujan angin itu.

Ya, hujan semacam itu memang bisa memberi efek langsung bagi kerusakan rumah dan membahayakan jiwa penghuninya. Meski musibah tidak bisa dihindari, Anda bisa mencegah risiko lebih besar sedini mungkin dengan lebih memperhatikan kondisi rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan masih akan berlangsung sampai April atau Mei 2016. Jadi, sekarang belum terlambat bagi Anda untuk membenahi tempat tinggal. Ada beberapa aspek yang patut Anda periksa untuk itu.

Hindari bocor

Intensitas tinggi curah hujan otomatis membuat jumlah air yang menimpa atap akan lebih banyak. Jika tidak mengalir cepat, air akan menyebabkan genangan di atap rumah dan rentan memicu bocor atau bahkan rembesan di tembok.

Untuk menghindarinya, periksa sistem penyaluran air hujan (talang air) Anda secara berkala, karena saluran ini rawan tertutup sampah. Jangan lupa, berikan cat pelindung anti-air untuk menambah pencegahan bocor dan munculnya jamur di dinding.

Anda sebaiknya cermati juga plafon di langit-langit rumah. Air yang terus-menerus membasahi kayu akan membuatnya lebih rawan lapuk hingga roboh, selain ancaman dari rayap. Apabila Anda melihat plafon yang retak, lekaslah perbaiki bagian tersebut.

Cermati listrik

Tetesan air hujan pada alat-alat listrik, seperti kabel dan steker, dapat menimbulkan hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Hal ini tidak jarang mengakibatkan sekring listrik turun, bahaya tersetrum, atau kebakaran rumah.

Periksa instalasi listrik Anda secara berkala, antara lain keadaan kabel dan pembungkusnya, lampu, pompa air serta instalasi listrik yang ada, terutama pada musim hujan seperti sekarang.

Setidaknya, lengkapi pula rumah dengan miniature-circuit breaker (MCB). Lebih baik lagi, bila cara itu dibarengi dengan pemasangan earth leakage circuit breaker (ELCB) untuk segera memutus aliran listrik utama bila ada kebocoran arus listrik maupun korsleting.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau