Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas… Dapur dan Kamar Mandi Paling Rawan Kebakaran!

Kompas.com - 10/12/2015, 06:58 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Banyak orang tidak menyadari bahwa instalasi listrik pada dapur dan kamar mandinya memiliki risiko korslet lebih besar dari ruangan lain di rumah. Pasalnya, suhu di ruang-ruangan itu lebih lembab dan dekat aliran air.

Sama seperti tubuh manusia yang dapat bekerja sebagai isolator, air juga merupakan penghantar listrik. Jika terjadi kebocoran listrik, arus dapat mengalir melalui air dan lebih cepat menjangkau manusia.

"Minimalkan risiko ini dengan mengenali secara rinci aliran arus listrik, kualitas perangkat, dan pemasangannya. Jika tidak teliti, akibatnya tidak hanya korslet tapi bisa sampai kebakaran," kata Riyanto Mashan, Country President PT Schneider Electric Indonesia.

Potensi tersebut, Riyanto melanjutkan, bisa dihindari sejak jauh hari dengan memperhitungkan tempat pemasangan perangkat listrik. Hal paling penting adalah memastikan arus listrik langsung padam ketika terjadi kerusakan.

"Umumnya rumah sudah punya Miniature Circuit Breaker atau MCB untuk mengamankan arus singkat dan beban listrik lebih. Tapi, itu saja tidak cukup. Sebaiknya ditambah dengan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)," kata Riyanto.

ELCB berbeda dari segi sensitivitas dengan MCB. Pada tegangan 30mA, ELCB akan langsung mematikan arus listrik yang keluar dari jaringannya sehingga tidak terkena kontak dengan manusia.

Tidak hanya pemasangan MCB dan ELCB. Anda juga wajib memperhatikan posisi stop kontak di ruangan lembab dalam rumah. Misalnya, stop kontak di kamar mandi.

"Hitung jumlah stop kontak sebelum memasangnya. Hindari kontak langsung stop kontak dengan air," kata Riyanto.

Idealnya, perangkat ini berada 1-2 meter di atas lantai. Lebih baik lagi, jika stop kontak dipasang dekat meja rias atau wastafel.

Selain itu, kondisi kabel listrik juga harus diperiksa dan diganti secara berkala. Perhatikan posisi rembesan air dan tempat pemasangan kabel. Anda disarankan memakai kabel ukuran 2,3 mm persegi, atau 4 mm persegi jika aliran listrik pada level 10A-16A.

"Lebih baik lagi jika Anda melakukan pemeriksaan terhadap kabel maupun perangkat listrik secara rutin. Memang umur alat-alat listrik itu panjang, tetapi ini untuk berjaga-jaga sebelum adanya kerusakan lebih parah," tambah Riyanto.

schneider electric Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB).

Standar nasional

Membeli perangkat listrik juga tidak bisa sembarangan. Jangan sampai Anda terkecoh oleh barang tiruan.

Perangkat "abal-abal" rawan rusak karena kualitasnya komponennya dikurangi. Bisa jadi, umur barang lebih pendek daripada yang seharusnya.

"Ini pentingnya menggunakan alat berstandar nasional atau SNI. Anda dan keluarga dihantui bahaya kebakaran atau korsleting tanpa instalasi tepat dan aman," ujar Riyanto.

Dalam soal MCB dan ELCB, bisanya perangkat berstandar nasional memiliki bobot lebih berat dibanding barang tiruan. Selain itu, perbedaan harga bisa dijadikan pertimbangan ketika membeli perangkat listrik.

"Jika harganya jauh lebih murah, Anda harus waspada itu barang tiruan. Sebaiknya, beli di toko resmi saja. Untuk lebih memastikan lagi, minta surat sertifikasi karena setiap perangkat listrik sebenarnya dilengkapi surat tersebut," tambah Riyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau