Namun, bila rumah idaman sudah berumur 15 tahun apalagi lebih, ada baiknya teliti tiap sudut konstruksi bangunan. Jika perlu, ajaklah kolega yang tahu seluk beluk konstruksi bangunan atau sewa kalangan profesional untuk itu.
Kebanyakan rumah uzur memiliki masalah pada fondasi dan perbaikannya bakal makan banyak biaya. Tembok juga harus diperiksa, jangan sampai ada retakan-retakan berbahaya.
Lalu, cek pula kondisi atap bangunan, memastikan tidak akan bocor saat musim hujan. Intinya, jangan sampai harga beli rumah murah tapi biaya perbaikan membengkak.
Pengaman
Kondisi pipa saluran air, kabel listrik, dan sambungan instalasi patut masuk daftar periksa pula. Jangan sampai ada kebocoran jaringan air dan listrik, dengan kondisi pipa, kabel, dan sambungan instalasi harus dipastikan masih layak.
Bila bangunan tak ada masalah berarti dan pilihan hati tak berubah, menambah pengaman untuk jaringan listrik bisa jadi pertimbangan. Lengkapi rumah dengan miniature-circuit breaker (MCB) sebagai pencegah terjadinya arus pendek.
Lebih baik lagi bila pemasangan MCB dibarengi dengan earth leakage circuit breaker (ELCB) agar aliran listrik utama terputus otomatis bila ada kebocoran arus listrik maupun korsleting. Dengan kedua alat itu, penghuni rumah akan aman dari bahaya tersetrum.
Namun, Anda bisa pula memasang residual current breaker with overcurrent (RCBO) yang menggabungkan fungsi MCB dan ELCB. Selain harga lebih ekonomis, RCBO juga mampu memutuskan listrik di di lokasi yang mengalami gangguan kebocoran arus, misalnya, ketika Anda tanpa sadar menyentuh konduktor listik saat mengganti bola lampu di kamar.
Nah, karena pengaman dari faktor semacam ini juga bisa jadi penambah "harga" sebuah rumah, sebaiknya pilih perangkat listrik Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk jaminan kualitas dan panjang umur pemakaian. Misalnya, Anda bisa memilih Domae RCBO Slim dari Schneider Electric, dengan teknologi RCBO tipis 18 milimeter pertama di Indonesia.
Siap berburu rumah tangan kedua?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.