Ritel dan pusat komersial sangat dibutuhkan, karena wisatawan bermotif bisnis dan wisata tak lepas dari kegiatan belanja. Mereka membelanjakan uangnya untuk kebutuhan makan, minum, hiburan pembunuh waktu, dan tentu saja kebutuhan fashion dan buah tangan.
Sementara bisnis logistik, lebih kepada korporasi yang membutuhkan pengiriman barang atau dokumen dalam waktu singkat.
Peluangnya sangat besar, mengingat suplai ruang logistik masih belum memenuhi tingginya kebutuhan.
Tahap pertama dikembangkan 27 unit dengan ukuran 15x36, 15x30, 12x30 dan 9x30 seharga mulai Rp 3,5 miliar hingga Rp 7.5 miliar. Total jumlah pergudangan sebanyak 440 unit.
Saat ini, pergudangan modern di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Soewarna Business Park. Itu pun eksistensinya tidak bertahan lama lagi, menyusul rencana PT Angkasa Pura II memperluas bandara dengan membangun Terminal 4.
Penyewa pergudangan Soewarna Business Park tentu membutuhkan tempat dengan kualitas serupa yakni pergudangan modern, lengkap dengan teknologi dan keamanan tingkat tinggi. Inilah prospek bisnis masa depan, pergudangan sekitar bandara.
Baca juga: Cengkareng Semakin Dilirik, Harga Lahannya kian Melejit