"Dari total investasi Rp 1,4 triliun, China membiayai 90 persen," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini di Medan, Senin (29/2/2016).
Jika dirata-ratakan, kata Hediyanto, per kilometer membutuhkan dana Rp 80 miliar. Dengan demikian, tol sepanjang 17 kilometer ini, membutuhkan total Rp 1,4 triliun.
Sejatinya, China terpincut memberikan pinjaman untuk pembangunan ruas Medan-Kualanamu, sejak zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Meski demikian, Hediyanto menolak jika Indonesia terlalu bergantung pada China. Alasannya, yang dibiayai China hanya 17 kilometer. Sementara ruas Medan-Kualanamu merupakan bagian dari ruas Tol Medan-Tebing Tinggi dengan total panjang 61,7 kilometer.
Sementara Seksi Tanjung Morawa (Medan)-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 kilometer pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah. Sisanya, sepanjang 43,90 kilometer akan dibangun oleh PT Jasamarga Kualanamu Toll yang dibagi dalam 2 Seksi yaitu Seksi I Perbarakan-Lubuk Pakam, dan Seksi II Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.
Sampai saat ini, progres kontruksinya telah mencapai 6 persen dengan pembebasan tanah telah mencapai 85,98 persen. Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.