“Proyek percontohan infrastruktur itu (Anjungan Cerdas) akan berlokasi di Jembrana, Bali dan Trenggalek,” kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Achmad Hermanto Dardak, dalam seminar “The Seminar on Regional Development Focusing on Road Side Station” di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto dan Tetsuo Shimizu pengajar Tokyo Metropolitan University.
Hermanto menyampaikan, Anjungan Cerdas merupakan bagian dari pengembangan wilayah. Pasalnya, di dalam wilayah-wilayah pertumbuhan terdapat pusat-pusat pertumbuhan seperti kawasan ekonomi khusus.
“Wilayah-wilayah tersebut kemudian dihubungkan dengan jalan-jalan utama seperti jalan nasional dan di situlah lokasi prioritas Anjungan Cerdas,” tambahnya.
Anjungan Cerdas, lanjut Hermanto, memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang mencapai 30.000 korban jiwa per tahun. Kemudian sebagai tempat turis atau wisatawan menemukan produk-produk lokal.
Anjungan Cerdas juga dapat menjadi Gardu Pandang untuk melihat pemandangan sekitar. Fungsi lainnya yakni sebagai tempat wisata dengan fasilitas penunjang seperti internet nirkabel dan lainnya.
Hermanto menjelaskan bahwa Anjungan Cerdas direncanakan akan dibangun dengan skema tahun jamal (multiyears) di lahan seluas 3-5 hektar dan diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 70 miliar untuk satu anjungan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Arie Setiadi Moerwanto menambahkan untuk mengembangkan rest area, Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR bekerjasama dengan National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM).
“Hari ini, kita memiliki kesempatan untuk belajar dari Jepang dalam mengembangkan sebuah tempat persinggahan di jalan nasional,” katanya.
Ia pun berharap kerjasama tersebut dapat memberikan pengetahuan dan solusi berdasarkan penelitian, peningkatan teknologi, rekomendasi kebijakan, dan praktik.