Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Pencakar Langit 1 Kilometer Masih Tanda Tanya

Kompas.com - 05/02/2016, 16:20 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber curbed

Sebelumnya, Menara Jeddah dijuluki Kingdom Tower. Dirancang sejangkung 200 lantai dan menghadap Laut Merah.

Menurut harian Saudi Gazette, untuk membangun Menara Jeddah akan membutuhkan sekitar 5,7 juta kaki persegi beton dan 80.000 ton baja.

Terletak di kawasan pantai, membangun menara ini memang tidak mudah karena potensi air asin yang akan merusak.

Pondasi sedalam 200 kaki atau 60 meter di bawah tanah pun dibangun guna menahan air asin dari laut. Oleh karena itu, perusahaan Advanced Construction Technology Services akan menguji kekuatan beton yang berbeda.

Masalah lain yang terungkap untuk bangunan tertinggi di dunia ini adalah angin. Untuk mengatasi tantangan ini, menara akan berubah bentuk secara teratur.

"Karena perubahan bentuk setiap beberapa lantai, beban angin berputar di sekitar gedung dan tak akan se-ekstrim pada blok yang benar-benar rapat," kata Gordon Gill kepada Construction Weekly seperti dikutip CNN Travel.

Gordon Gill adalah mitra di Adrian Smith dan Gordon Gill Architecture yang merupakan arsitek untuk proyek menara Menara Jeddah.

Tantangan lain adalah mengirimkan beton untuk lantai yang lebih tinggi. Hal yang mungkin dilakukan, para teknisi dapat menggunakan metode serupa yang digunakan ketika membangun Burj Khalifa yakni 6 juta kaki kubik beton didorong melalui pompa tunggal.

Proses tersebut biasanya akan dilakukan pada malam hari ketika suhu cukup rendah untuk dapat memastikan hal itu terlaksana.

Meskipun terkesan ambisius, menurut Direktur Council on Tall Building, Sang Dae Kim pembangunan Menara Jeddah layak dilakukan.

"Pada titik ini kita dapat membangun menara setinggi satu kilometer atau mungkin dua kilometer. Bahkan bisa lebih tinggi dan kita punya pekerjaan rumah yang banyak," kata Kim kepada Construction Weekly.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com