Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek Perancis Bangun Museum Bawah Air di Mesir

Kompas.com - 27/01/2016, 11:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Tantangan

Pembangunan museum ini pun bukannya tanpa kendala. Rougerie mengidentifikasi dua tantangan dalam pembuatan museum bawah air ini.

Tantangan pertama adalah polusi. Untuk mengatasinya, air akan diproses sebelum mulai konstruksi.

"Air akan disaring untuk menghilangkan polusi, tetapi tidak semua di teluk akan disaring karena akan terlalu mahal biayanya nanti. Penyaringan dilakukan untuk memunculkan visibilitas melalui air sambil menjaga suasana misteri di lokasi," papar Rougerie.

Tantangan kedua adalah mengidentifikasi dan mendaftarkan semua temuan reruntuhan atau benda bersejarah lainnya yang ditemukan di zona konstruksi museum.

Selain itu, keputusan Rougerie untuk tetap memamerkan patung-patung dalam air bukannya tanpa alasan. Menurutnya, upaya itu dilakukan untuk tetap menjaga kesakralan patung.

Tidak ada yang bisa menggantikan kenyataan. Datang dan membangun di tempat bersejarah nan legendaris, Istana Cleopatra lebih mendebarkan daripada membangun di tempat lain.

"Tempat-tempat otentik seperti ini memberikan dampak lain lebih kuat di luar dari yang bisa dibayangkan," jelasnya.

Rougerie sendiri memiliki patung favorit, yakni patung Dewi Hitam. Menurutnya, patung tersebut sangat indah dengan jubah sensual yang terlampir di tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com