2. Kurangnya tenaga kerja terampil
Kurangnya tenaga kerja terampil merupakan tantangan yang dihadapi sektor industri, terutama dalam MEA. Masalah ini mengancam ekspansi sektor industri di wilayah Asia Tenggara.
Perbedaan keterampilan yang ada di antara pekerja di negara-negara anggota MEA juga secara jelas mampu membatasi efek positif dari 'aliran bebas tenaga kerja terampil' yang diinisiasi oleh ASEAN.
Sementara itu industri jasa bisa melakukan pendekatan wait and see untuk mengamati bagaimana ASEAN mengatasi masalah ini dan mengembangkan lebih banyak lagi kemampuan kerja terampil para pekerja.
Jika ini terus dibiarkan maka hal itu dapat memperlambat kecepatan pasar industri yang bisa lepas landas dalam waktu dekat ini.
3. Isu kebijakan pro investasi
Kurangnya kebijakan properti di beberapa negara anggota membuat investasi dan aliran pasar modal cenderung terhambat.
Pembatasan kepemilikan tanah asing dan jangka waktu sewa yang pendek di banyak negara anggota menghalangi investor real estat melakukan pembelian di wilayah tersebut.