"Soal teknologi, perbedaan kita tidak terlalu jauh. Mungkin dari hal pembiayaan mereka memiliki dana lebih besar dan murah," katanya.
Modal besar
Hingga kini, tercatat sejumlah proyek properti yang digarap oleh pengembang asal Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Mulai di koridor barat seperti Serpong hingga koridor timur di Cikarang pengembang asing mulai terjun berbisnis.
Pengamat properti, Ali Tranghanda, mengakui bahwa modal yang dibawa pengembang asing ke Indonesia bisa membuat pertumbuhan investasi dan kapilatisasi properti berlipat. Arus investor asing tidak bisa dimusuhi karena secara modal besar.
"Karenanya, menggandeng asing akan memperkuat permodalan pengembang domestik," ujar Ali.
Dia menambahkan, bagi investor asing, kehadiran mitra lokal sangat dibutuhkkan karena mereka dianggap lebih tahu mengenai karaketeristik demografi Indonesia yang unik.
"Manfaat bermitra dengan asing juga dapat membantu kinerja developer lokal yang mengembangkan properti hi-end dan yang target pasarnya orang asing. Pengembang asing lebih tahu soal selera konsumen asing," katanya.