Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Tambah Koleksi Hotel Mewah Tahun Ini

Kompas.com - 12/01/2016, 16:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa merek hotel asing yang semakin ekspansif memperluas kehadirannya di Indonesia diyakini akan mendorong kunjungan wisatawan asing.

Namun, hal tersebut bukan yang utama. Karena, menurut Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi, pemerintah justru harus meningkatkan dan melakukan perbaikan infrastruktur.

"Banyaknya brand asing di subsektor perhotelan bukan berarti secara langsung dapat meningkatkan jumlah kunjungan asing. Infrastruktur dulu harus diperbaiki, agar aksesibilitas menuju destinasi-destinasi wisata dan bisnis jauh lebih mudah," tutur Aldi kepada Kompas.com, pekan lalu.

Meski kondisi infrastruktur belum dikatakan paripurna, namun beberapa merek hotel asing terutama kelas mewah akan beroperasi di Indonesia. 

Selain Bali yang bakal dimasuki oleh delapan nama beken tahun 2016 ini macam The Westin Resort & Spa, Shangri-La Resort & Spa, Kempinski, Mandarin Oriental, Raffles Bali, Fairmont Hotel & Resort, Jumeirah, dan Meritus, juga Jakarta. (Baca: Delapan Hotel Mewah Hadir di Bali Tahun Ini)

Ibu kota Indonesia ini menjadi wilayah ekspansi dari jaringan internasional mewah The Westin Jakarta di Gama Tower, The St Regis Jakarta di Capital Place, InterContinental Jakarta Pondok Indah, Alila SCBD, dan JW Marriott di St Moritz Penthouse and Residences.

Kelima hotel mewah tersebut berkontribusi sebanyak 1.303 kamar terhadap total pasokan 7.135 kamar hotel yang dibuka untuk publik tahun ini. (Baca: Siap-siap Jakarta Dipenuhi 39 Hotel Baru)

Starwoods The St Regis Jakarta
Selain hotel mewah, Jakarta juga akan dipenuhi 7 hotel ekonomi, 10 hotel level bintang tiga, dan 15 hotel bintang empat. Total jumlah hotel yang beroperasi tahun ini sebanyak 39 dengan 7.135 kamar.

Padahal dari kinerja, subsektor perhotelan di Jakarta tidak terlalu mencolok sepanjang 2015. Dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) atau average occupancy rate (AOR), misalnya, hanya tumbuh moderat 2,7 persen menjadi 59,1 persen. 

Sementara dari sisi tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) justru mengalami penurunan 0,15 persen menjadi 82,02 dollar AS. 

Namun demikian, mengacu pada pencapaian jumlah kunjungan 2015, peluang untuk menggenjot kinerja sektor perhotelan terbuka lebar.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hingga Oktober 2015, terjadi peningkatan jumlah kunjungan 1,3 persen melalui Bandara International Soekarno-Hatta, menjadi 1.900.459 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 3,36 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau