Tahun 2016, terdapat 39 hotel baru dengan 7.135 kamar yang akan memenuhi ibu kota Indonesia.
Sebanyak tujuh di antaranya hotel ekonomi, 10 hotel dengan level bintang tiga, 15 hotel bintang empat, dan 5 hotel kelas bintang lima.
Padahal dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) atau average occupancy rate (AOR) hanya tumbuh moderat 2,7 persen menjadi 59,1 persen.
Sementara dari sisi tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) justru mengalami penurunan 0,15 persen menjadi 82,02 dollar AS.
Menurut Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi, pertumbuhan hotel di Jakarta tak lepas dari relaksasi Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAM) yang melarang aparat pemerintah meyelenggarakan pertemuan di hotel.
"Selain itu, permintaan juga diharapkan mengalami peningkatan tahun ini dengan diselenggarakannya berbagai ajang meeting, incentives, convention and exhibition (MICE), macam konser musik, dan kegiatan olahraga," papar Aldi kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (6/1/2015).
Mengacu pada pencapaian jumlah kunjungan 2015, peluang untuk menggenjot kinerja sektor perhotelan terbuka lebar.
Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hingga Oktober 2015, terjadi peningkatan jumlah kunjungan 1,3 persen melalui Bandara International Soekarno-Hatta, menjadi 1.900.459 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 3,36 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.