KOMPAS.com - Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan konsep hotel baru mewah yang memungkinkan tamu memiliki kesempatan untuk tinggal di dalam sistem mengambang yang bergerak ke seluruh dunia.
Berkat struktur linier yang dikembangkan di sekitar "tulang vertebra", The Morphotel mampu beradaptasi dengan cara berubah bentuk sesuai dengan kondisi cuaca dan situs morfologi.
Konsep The Morphotel didasarkan pada empat strategi utama.
1. Ruang di antaranya
Hotel ini menggunakan laut tidak hanya sebagai media untuk memindahkan wisatawan dari satu tempat ke tempat lain, seperti kapal pesiar, tetapi juga untuk menemukan tempat-tempat yang tidak diketahui.
Hotel ini menghindari konsep tradisional kapal pesiar, yaitu konsumsi bahan bakar pada kecepatan jelajah rata-rata 20 node, adalah 470 liter per kilometer.
Strategi ini akan mengubah aturan perjalanan laut dan Morphotel terus bergerak dengan kecepatan lambat di seluruh dunia.
Kapal pesiar biasa berangkat dari titik A, mencapai tujuan di titik B kemudian kembali. Sedangkan di Morphotel segmen A-B wisatawan adalah hanya sebagian kecil dari perjalanan hotel keseluruhan.
2. Tersambung ke pelabuhan kota
Selama perjalanan terus-menerus di sekitar lautan, Morphotel akan berhenti untuk waktu tertentu di kota-kota yang ditemui sepanjang perjalanan.
Sebagai perpanjangan waktu sementara saat berlabuh, hotel ini akan menjadi nilai tambah bagi penduduk kota, yang mengambil keuntungan dari para wisatawan yang menggunakan fasilitas seperti teater, komersial, hiburan, restoran, atau pusat kebugaran.
Dengan cara ini, pemisahan tradisional antara 'wisatawan' dan 'warga' akan hilang,
3. Bentuk adaptif
Keuntungan bentuk adaptifnya memungkinkan hotel bergerak mencapai kota pelabuhan dan menyesuaikan diri secara morfologis ke wilayah sekitarnya.
Tidak hanya itu, bentuk adaptif ini juga menjadikan hotel tersebut sebagai organisme akuatik independen.