KOMPAS.com - Songdo adalah sebuah kota dengan rencana induk di pantai barat negara Asia yang mengedepankan pengembangan hijau sebagai salah satu atraksi utama. Pada tahun 2000, daerah ini masih berupa serangkaian rawa.
Namun, karena dekat bandara internasional, menjadikan posisinya sangat strategis. Jangan lupa, Songdo sempat beken karena merupakan tempat mendarat Jenderal MacArthur selama Perang Korea.
Sekarang, kota di Korea Selatan ini menjadi eksperimen pembangunan senilai 40 miliar dollar AS (Rp 547,9 triliun) untuk desain kota yang cerdas, dengan potensi bisnis yang terus berkembang.
Kota ini juga diisi oleh pencakar langit 68 lantai, pusat taman yang sangat luas, dan beberapa gedung dengan konsentrasi tertinggi di dunia bersertifikat LEED.
"Ketika kami pertama kali mulai, itu (Songdo) hanyalah tempat yang dekat dengan bandara. Sekarang, dengan puluhan ribu orang di sana, itu adalah tempat yang lebih menenangkan, terbuka dan berorientasi keluarga untuk tinggal dan bekerja," kata Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan Gale International, Tom Murcott.
Gale International sendiri merupakan pengembang global yang mengerjakan proyek Songdo.
Sepertiga di antaranya telah bersertifikat LEED. Jumlah populasi yang mendiaminya lebih dari 67.000 penduduk. Songdo juga akan memiliki pantai aktif 35 mil dari barat daya Seoul.
Disebut "kota di mana-mana," Songdo dirancang memiliki fitur teknologi cerdas, seperti serangkaian pusat tabung sampah yang menghubungkan seluruh kota.
Fitur ini memungkinkan tidak ada lagi tong sampah yang penuh atau tumpukan plastik di sudut-sudut jalan.