Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Infrastruktur Mengubah Peta Bisnis Properti

Kompas.com - 16/10/2015, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Segmen pasar ini adalah mereka yang mampu menyerap kondominium seharga Rp 12 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi atau kelas menengah ke bawah. Tipe kondominium yang paling diminati adalah studio dan satu kamar tidur.

Arief mencontohkan Bekasi sebagai wilayah yang bakal dipadati kondominium. Di sini, tingkat serapan demikian tinggi yakni 91,6 persen dari total pasokan 3.628 unit yang berasal dari 6 kondominium eksisting.

Sementara catatan penjualan untuk kondominium yang baru dipasarkan dan dibangun sebanyak 58,7 persen dari 25 proyek dengan jumlah total 31.160 unit. Sejumlah 44,7 persen di antaranya merupakan kelas menengah ke bawah.

Pemicu tingginya permintaan kondominium di Bekasi adalah kawasan industri yang memiliki puluhan ribu tenaga kerja, karyawan, dan pebisnis.

M LATIEF/KOMPAS.com Gurihnya bisnis apartemen menyasar kalangan mahasiswa semakin marak, setidaknya 5 tahun belakangan. Tak terkecuali di kawasan Depok, terutama di sekitar kawasan belakang kampus UI, seperti proyek Dave Apartment yang baru memasuki tahap peletakkan batu pertama di Kukusan, Depok, Sabtu (19/9/2015).
Sementara di Depok, pemicu utamanya adalah konsentrasi perguruan tinggi yang ditunjang berbagai fasilitas pendidikan mumpuni. Perguruan tinggi ini memiliki puluhan ribu mahasiswa, dosen, dan juga pegawai administrasi. Merekalah pangsa pasar utama kondominium yang membutuhkan unit-unit tipe studio, ataupun satu kamar tidur.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com