JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah desa-kota pertama kali digunakan Terry Mc Gee pada 1991 untuk mendeskripsikan area permukiman perkotaan baru yang khusus. Desa-kota ditemukan di antara kota-kota di Asia Tenggara.
"Desa-kota adalah kombinasi antara desa dan kota, merefleksikan antara desa dan kota," ujar Director-Architect Krill, Harmen van de Wal di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Dia menambahkan, istilah ini kemudian berkembang dan menjadi terminologi populer di antara istilah perkotaan lainnya. Tipe konfigurasi spasial terdiri dari inti kota, peri-urban di sekitarnya, dan yang lebih besar adalah area pertanian atau lahan-lahan yang belum terbangun.
van de Wal melanjutkan, di sekitar Yogyakarta, terdapat area peri-urban yang memiliki seluruh fitur desa-kota. Desa-kota ini belum bisa dikatakan sebagai daerah urbanisasi. Yogyakarta memiliki beberapa fasilitas daerah peri-urban, antara lain perguruan tinggi, pasar, tetapi juga rendah kepadatan dengan orang-orang yang tinggal sektor pertanian.
Setidaknya, tambah van de Wal, terdapat enam indikator yang menandakan secara spesifik tentang desa-kota.
1. Konektivitas
Kota terhubung dengan area pertanian sekitarnya dengan jalan yang mulus, meski kotor. Ada akses kepada informasi yang tidak hanya melalui radio maupun televisi, tetapi juga media. Dalam radius 20-60 kilometer, terdapat mobilitas dan koneksi internet yang baik dengan kota-kota lainnya.
2. Ekonomi rural-urban
Ekonomi rural urban yang ada dengan pasar tenaga kerja di kota menjadi poros penggerak migrasi setiap hari. Fungsi urban antara lain industri yang tidak memiliki regulasi, ditemukan di luar batas kota. Desa-kota juga memiliki 4-8 fasilitas berbeda yakni sekolah, rumah sakit, dan pasar.
3. Pengaturan sumber daya
Kota bergantung pada daerah peri-urban untuk air, bahan bangunan, dan tanah. Namun, tidak semata-mata bergantung terhadap sumber daya tersebut.
4. Pertanian
Populasi diisi oleh sebagian besar rumah tangga yang tinggal di daerah kombinasi antara pertanian dan perkotaan. Setidaknya sebanyak 25 persen populasi bergantung pada pertanian.
5. Saucana
Laskap dikembangkan dengan identitas khusus dan kuat berdasarkan periode pertanian yang dilengkapi dengan koridor perkotaan. Hal ini disebut Saucana.
6. Ketahanan sosial
Ketahanan sosial, mudah beradaptasi, dan ikatan sosial internal yang kuat adalah akar dari desa-kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.