Yusuf tidak akan bisa mendapatkan suasana ngumpul bareng lagi dengan rekan yang sama. Bercengkerama, mengolok-olok nasib dan masa depan tetangga sembari menikmati kudapan yang dihidangkan istri, ataupun memandang gemintang di langit Jakarta yang kadang kelam, kadang juga benderang.
Kampung Kebon Sayur bagi Yusuf adalah tanah airnya. Tanah tempat dia dibesarkan. Saksi bisu kenakalannya saat remaja, dan juga perjalanan romantikanya bersama gadis pujaan yang kini menjadi ibu dari dua anaknya.
Di Kebon Sayur pula Yusuf menjadi tetua para tetangga berkeluh kesah, pendamai pertikaian suami-istri, dan panutan warga jika ingin melakukan sesuatu. Termasuk perayaan Hari Raya Kemerdekaan RI pada 29 Agustus lalu.
Perayaan Hari Kemerdekaan ini, kata Yusuf, mungkin adalah kali terakhir. Karena itu, dia begitu bersemangat bahu membahu bersama warga mendirikan panggung dan memastikan segalanya berjalan sempurna.
"Tapi toh, kami harus pindah. Kami hanya menuntut mendapatkan uang pengganti yang seharusnya menjadi hak kami. Agar kami bisa menggunakan uang tersebut untuk memulai hidup baru lagi. Saya tekankan, kami tidak menolak relokasi," tandas Yusuf.
Akhir 2016 rampung
Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Teuku Iskandar, Kelurahan Bidaracina merupakan salah satu yang akan ditata.
"Wilayah itu merupakan bagian dari lokasi pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung ruas Jembatan Kampung Melayu-Jembatan Kalibata. Panjangnya 6,61 kilometer. Kami ditargetkan menyelesaikan pekerjaan selama 1.124 hari, hingga berakhir pada 31 Desember 2016," jelas Iskandar kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2015).
"Manfaat normalisasi ini adalah untuk mengembalian kondisi lebar Kali Ciliwung/galian alur sungai menjadi kondisi normal, yaitu 35-50 meter," imbuh Iskandar.
Selain itu, juga untuk perkuatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi di sepanjang sisi Kali Ciliwung. Iskandar juga menerangkan, normalisasi sejatinya untuk memfungsikan kembali sempadan Kali Ciliwung sebagai jalan inspeksi, dengan lebar 6-8 meter, meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik.
Saksikan video tim Kompas.com memotret suara hati warga Kampung Kebon Sayur, Bidaracina menghadapi penggusuran: