Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Permukiman di Bantaran Sungai Ciliwung Penyebab Banjir Jakarta"

Kompas.com - 21/08/2015, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran permukiman di Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada Kamis (20/8/2015) tak berlangsung mulus. Terjadi bentrokan antara petugas Satpol PP, dan aparat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan warga.

Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak terkejut lagi mengetahui adanya bentrokan penggusuran permukiman yang dianggapnya liar. Dia bersikeras melakukan eksekusi penggusuran terhadap 500 kepala keluarga (KK) Kampung Pulo.

Namun, betulkah permukiman yang berada di Kampung Pulo tersebut menjadi penyebab terjadinya banjir Jakarta? Apakah instansi terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah melakukan analisa hidrolika?

KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Suasana banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2014).
Kepala BBWS Kementerian PUPR T Iskandar menjelaskan kepada Kompas.com, Kamis (20/8/2015). Menurut dia, analisa hidrolika sudah dilakukan, dan telah dibuat perencanaan untuk membangun trase atau jalan inspeksi dalam program normalisasi Sungai Ciliwung.

"Kondisi Sungai Ciliwung saat ini sudah sangat kritis, baik kapasitas tampung aliran air maupun lingkungannya," ujar Iskandar.

Dari kondisi yang ada saat ini, lanjut Iskandar, lebar Sungai Ciliwung sudah menyempit, dan dibutuhkan pelebaran. Untuk itu, dilakukan upaya normalisasi kondisi yang ada dengan lebar  20 meter hingga 30 meter menjadi 50 meter.

Kompas.com/Robertus Belarminus Ilustrasi: Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur memanfaatkan perahu dari gabus untuk menembus banjir yang menggenangi tempat tinggal mereka. Jumat (6/12/2013).
Dari kapasitas tampung aliran Sungai Ciliwung eksisting hanya mampu menampung air dengan debit lebih kurang 200 meter kubik per detik. Padahal, kapasitas tampung aliran harus dapat meenampung lebih kurang 570 meter kubik per detik.

"Jadi, dengan kondisi Kampung Pulo yang sesak dengan permukiman, dan banyak yang berada di dalam bantaran Sungai Ciliwung, menjadi penyebab banjir Jakarta," cetus Iskandar.

Kompas.com/Unoviana Kartika Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, kembali terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa akibat luapan air Sungai Ciliwung, Sabtu (27/12/2014).
Adapun analisa hidrolika merupakan bagian dari “hidrodinamika” yang terkait dengan gerak air atau mekanika aliran. Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu aliran saluran tertutup dan aliran saluran terbuka.

Dua macam aliran tersebut dalam banyak hal mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut adalah pada keberadaan permukaan bebas, aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas, sedangkan aliran saluran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi seluruh penampang saluran.

Dengan demikian aliran saluran terbuka mempunyai permukaan yang berhubungan dengan atmosfer, sedang aliran saluran tertutup tidak mempunyai hubungan langsung dengan tekanan atmosfer.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau