Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek-merek Internasional Banjiri Kawasan Pinggiran

Kompas.com - 29/04/2015, 16:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pertumbuhan pusat belanja di Jakarta yang stagnan, mendorong para peritel memilih kawasan pinggiran sebagai wilayah ekspansi bisnis mereka. Dalam catatan DTZ Indonesia, kawasan pinggiran Jakarta dan Bodetabek, kini, menjadi favorit mereka.

Selain harga lahan dan bangunan pusat belanjanya yang masih terhitung kompetitif, jumlah populasi berpenghasilan kelas menengah juga semakin banyak. Sehingga berpotensi untuk terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.

Analis Riset DTZ Indonesia, Vincent Sutrisno, menjelaskan, potensi pertumbuhan tersebut didukung oleh kedekatan lokasi dengan Jakarta, dan perbaikan aksesibilitas melalui penyelesaian jalur Jakarta Outer Ring Road (JORR).

"Peritel-peritel internasional semakin fokus dan intensif menyasar kawasan pinggiran Jakarta. Satu di antaranya adalah raksasa Jepang, AEON Group," tutur Vincent kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2015).

Tak hanya membangun satu pusat belanja saja, bahkan AEON Group berencana membuka 20 pusat belanja lagi hingga 2020 mendatang. Lokasinya sebagian besar di pinggiran Jakarta. Mereka, kata Vinacent, menggandeng pengembang lokal melalui skema patungan ventura (joint venture), maupun penawaran sewa ruang.

Pusat belanja AEON perdana, yakni AEON Mall BSD City akan dibuka pada awal Mei 2015 mendatang. Selain AEON Mall BSD City, empat mal lainnya akan dibuka di Kota Deltamas Bekasi, Cibinong Bogor, Jakarta Garden City Cakung dan Sentul City, Bogor.

Sementara kawasan lainnya yang tak kalah memikat adalah Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Rampungnya pembangunan JORR seksi Barat, berdampak signifikan terhadap permintaan pusat belanja yang dipicu migrasi urban besar-besaran ke wilayah ini.

"Jalan lingkar luar meningkatkan konektivitas, dan aksesibilitas antarwilayah yang berbeda sekaligus memperluas catchment area atau daerah tangkapan potensial," tandas Vincent.

Di dua kawasan tersebut, saat ini tengah dikembangkan Pantai Indah Kapuk Lifestyle Mall seluas 30.000 meter persegi yang akan beroperasi tahun ini, dan Puri Indah Mall yang ditargetkan terbuka untuk umum pada 2017 mendatang dengan luas bangunan 60.000 meter persegi.

Selain pusat belanja berkonsep ritel sewa, konektivitas dan aksesibilitas tersebut juga menstimulai munculnya pusat belnaja berkonsep terbuka yang menekankan konsep gaya hidup atau F and B shopping street laiknya Orchard Road di Singapura.

Beberapa di antaranya bahkan sukses menarik minat merek-merek internasional macam Nam Nam, Tomhowan, Mapogalmaegi, Yamatoten Abura Soba, Boon Tong Kee, dan Shabu Lounge. Mereka membuka gerai perdananya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dan Kelapa Gading.

"Karena konsepnya khusus, harga sewa bangunannya pun terbilang tinggi rerata Rp 300 juta per tahun untuk gerai berukuran 5 x 15 meter persegi," kata Vincent.

Bertambahnya populasi kelas menengah di kawasan-kawasan perumahan, imbuh Vincent, telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan pola, dan konsep pusat belanja yang dibutuhkan pada masa yang akan datang.

Konsep pusat belanja tak lagi secara konvensional dikembangkan seperti laiknya bangunan masif. Melainkan justru pada area terbuka dengan fitur-fitur spesifik yang lebih cenderung kepada outdoor mall (pusat belanja luar ruang).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau