Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betapa Jauh dan "Mahal" Rumah yang Bisa Dibeli Kelas Menengah Tanggung...

Kompas.com - 24/07/2015, 07:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Lokasi kedua yang dikunjungi Kompas.com, adalah Harvest City yang dibesut PT Dwikarya Langgeng Sukses. Sama dengan Metland Cileungsi, lokasi perumahan ini juga masih di Kecamatan Cileungsi. Bedanya, Harvest City bisa diakses dari Jl Raya Cileungsi-Jonggol, dengan gerbang perumahan tepat menghadap Taman Buah Mekarsari.

Sayangnya, rumah dengan harga terjangkau, di bawah Rp 300 juta letaknya justru nun jauh di belakang area pengembangan 1.050 hektar tersebut yakni mendekati kawasan industri Cikarang. Padahal, tawaran promosinya demikian menggoda, yakni uang muka hanya Rp 3 juta dan dapat dicicil 4 kali.

60 kilometer

Kompas.com pun beranjak ke Citra Indah. Perumahan yang dikembangkan Ciputra Group melalui tentakel PT Ciputra Surya Tbk ini seolah menjadi primadona. Harga rumah untuk tipe 22/60 masih seharga di bawah Rp 150 juta atau tepatnya Rp 148 juta. 

Dengan tawaran harga yang rendah itu, unit-unit dalam klaster Catelya, Chryssant, dan juga Lantana, diserbu pembeli. Menurut Sales Executive Citra Indah, Fienso, pembeli adalah orang-orang yang bekerja di Jakarta. 

"Tak sampai sebulan, klaster Catleya habis terserap pasar. Demikian juga dengan klaster Chryssant. Karena itu, kami membuka klaster baru Lantana," tandas Fienso.

Berapa uang muka yang harus dibayar calon konsumen? Cukup lima persen dari harga jual rumah. Dengan uang muka sebesar itu, dana yang harus disetorkan konsumen pada pembayaran pertama, termasuk biaya-biaya adminitrasi, dan pengurusan KPR sekitar Rp 15 juta. Uang cicilan per bulan pun, terhitung ringan, sekitar Rp 1,5 juta-Rp 1,8 juta per bulan, tergantung masa tenor KPR. Terjangkau, dan masuk akal. 

Tetapi, tunggu dulu. Kendati harga rumah, dan angsuran per bulan terjangkau, namun biaya hidup akan menjadi "tidak masuk akal". Mari kita hitung, dengan jarak tempuh 60 kilometer, waktu yang dihabiskan oleh penghuni Citra Indah untuk menuju rute bus penghubung (feeder) terjauh, Grogol, adalah 2,5 jam dalam kondisi normal saat hari kerja. Itu berarti dalam sehari, 5 jam akan dilalui dalam perjalanan ulang-alik Jonggol-Grogol-Jonggol.

Berapa ongkos transportasi yang harus dikeluarkan selama sebulan? Dengan tarif Rp 15.000 per sekali jalan, maka dana rutin yang harus dikeluarkan penghuni Citra Indah adalah senilai Rp 720.000 per bulan dengan asumsi 24 hari kerja. Belum lagi biaya makan yang saat ini rerata Rp 50.000 per hari menjadi Rp 1,5 juta per bulan. 

Biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 720.000 ditambah Rp 1,5 juta ditambah Rp 1,5 juta menjadi Rp 3.720.000. Cukup memang, akan tetapi perbankan mensyaratkan cicilan rumah harus sepertiga dari penghasilan.

Kondisi tak berbeda jauh Kompas.com dapati di perumahan Nuansa Alam Asri di Cilebut, Kabupaten Bogor, yang digarap Elang Group. Meski iming-imingnya sangat menarik yakni tanpa uang muka, namun, ketika petugas marketingnya menyodori angka-angka "menakjubkan" setelah akad Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan dikombinasikan dengan biaya hidup, melebih penghasilan per bulan. Ini artinya, Nuansa Alam Asri masuk kategori tak terjangkau MBR dan "kelas menengah tanggung".

"Karena itu kami menyarankan untuk joint income. Suami dan istri yang bekerja bisa patungan untuk memiliki rumah. Atau syukur-syukur orang tua atau saudara mau berbaik hati memberikan pinjaman. Banyak jalan memiliki rumah," tandas Fienso.

Kalau sudah demikian, berharap, berdoa, dan bekerja lebih keras hanyalah satu-satunya cara untuk dapat mewujudkan impian memiliki rumah, dan menjadi sejahtera.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com