Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Uang THR Masih Ada, Saatnya Beli Rumah...

Kompas.com - 21/07/2015, 16:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu kendala yang sering dialami sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya yang berpenghasilan rendah, saat membeli rumah adalah uang muka. Uang muka seakan menjadi momok menakutkan yang bisa membuat calon pembeli mengurungkan niatnya melakukan transaksi rumah idaman. 
Namun, hal itu tak perlu dikhawatirkan lagi karena kini ada banyak pengembang yang menawarkan kemudahan cara pembayaran rumah. Kemudahan itu baik dalam bentuk uang muka yang bisa dicicil hingga berkali-kali maupun nominal uang muka rendah. 

Data yang dihimpun Kompas.com menunjukkan, para pengembang memilih memberikan kemudahan pembayaran uang muka ketimbang gimmick barang macam kulkas, televisi, pengatur suhu udara, ataupun sepeda motor. 

PT Indoalam Raya Lestari contohnya. Pengembang yang kini tengah memasarkan perumahan Indoalam Residences di Citayam, Depok, Jawa Barat, hanya membebani calon konsumen senilai Rp 5 juta hingga 10 juta untuk uang muka. Uang muka sebesar itu dikenakan untuk rumah dengan harga Rp 190 juta-Rp 210 juta tipe 36/60.

Menurut Marketing Indoalam Residences, Erwin Shuez, uang muka Rp 5 juta diberlakukan untuk unit-unit rumah yang berlokasi di area paling belakang. Sementara uang muka Rp 10 juta dikenakan untuk unit rumah paling depan dari kawasan pengembangan Indoalam Residences seluas 1 hektar.

"Dengan uang muka sebesar itu, konsumen sudah bisa memiliki rumah impian. Uang muka bisa diambil dari sisa uang tunjangan hari raya atau THR. Daripada dihambur-hamburkan, lebih baik membeli rumah," ujar Erwin kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2015).

Bagaimana dengan cicilan per bulannya? Bukankah dengan uang muka minimum tersebut berpengaruh terhadap membengkaknya angsuran per bulan yang harus dibayar?

Erwin meyakinkan untuk tidak perlu khawatir karena sisa uang muka ditanggung pengembang. Dia pun menjelaskan simulasi kredit pemilikan rumah (KPR) melalui bank BTN. Dengan uang muka tak lebih dari 10 persen tersebut, calon konsumen bisa memanfaatkan fasilitas KPR bertenor 20 tahun. Dengan demikian, cicilan yang harus dibayar hanya Rp 1,9 juta per bulan.

Dari total 164 unit yang ditawarkan, 50 di antaranya sedang dalam progres pembangunan. Sisanya akan dibangun pada awal 2016. Indoalam Residences bisa diakses menggunakan angkutan umum yang beroperasi selama 24 jam dan hanya 20 menit dari Stasiun Kereta Api Citayam.

Pengembang lainnya yang menawarkan uang muka rendah adalah PT Bintang Satu Enam Property melalui proyek Tajirpulo Residences yang berlokasi di Tajurhalang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Perumahan ini terdiri atas 62 unit yang terbagi dalam tipe 48 sebanyak 16 unit, tipe 45 sebanyak 30 unit, tipe 36 sebanyak 15 unit, dan ruko 2 unit. Seluruhnya dirancang di atas lahan seluas masing-masing 72 meter persegi. Harga yang dibanderol antara Rp 210 juta hingga Rp 220 juta.

PT Bintang Satu Enam Property memberikan subsidi dan hanya membebani konsumen dengan uang muka senilai Rp 3 juta, Rp 5 juta, hingga Rp 20 juta. Khusus uang muka sebesar Rp 20 juta bisa dicicil 4 kali. Ketentuan uang muka ini di luar biaya lainnya yang harus dibayarkan konsumen, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan provisi KPR. 

Sementara Villa Palem Asri yang dibangun di atas lahan 7.000 meter persegi di Bojong Gede bisa dimiliki dengan uang muka Rp 20 juta. Sisa Rp 35 juta dari total 20 persen uang muka ditanggung pengembang.

Berbeda dengan dua perumahan di atas, Villa Palem Asri mengadopsi konsep klaster. Harganya pun sedikit lebih tinggi, yakni Rp 275 juta hingga Rp 350 juta.

Anda tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau