JAKARTA, KOMPAS.com - Program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah, terbagi atas rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR. Program yang resmi dimulai pada April 2015 tersebut, terancam tidak bisa rampung tahun ini.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin mengakui dalam mengembangkan sejuta rumah ini, perlu waktu dan tahapan.
"Sejuta rumah ini tidak berarti dalam setahun terbangun sejuta karena pembangunan kan bertahap. Tapi, programnya tahap pertama ini sudah jalan," ujar Syarif kepada Kompas.com, Selasa (30/6/2015).
Syarif mengatakan, kalau nantinya pembangunan tidak selesai pada tahun ini, maka akan diteruskan tahun depan. Pembangunan rumah sangat bergantung pada tahapan.
Organisasi pengembang Realestat Indonesia (REI) saja, sebut dia, merevisi jumlah rumah terbangun tahun ini. Sebelumnya, REI menargetkan 230.000 rumah yang terbangun, tapi diprediksi akhir tahun ini selesai seratus ribuan unit.
Meski begitu, Syarif tidak mempersoalkan target yang tidak tercapai ini. "Paling tidak kan (pembangunan oleh REI) itu berjalan terus menuju 230.000. Pembangunan kan tergantung pasar," kata Syarif.
Ia melanjutkan, saat ini pengembang baru membangun rumah setelah ada yang memesan. Hal ini berbeda dengan sistem yang dulu, yaitu pengembang membangun rumah baru kemudian dijual.
Pembangunan fisik rusun tertunda
Sampai hari ini, menurut Syarif, realisasi fisik rumah, masih berlangsung. Sementara itu, untuk rumah susun (rusun), prosesnya masih terhambat.
"Satu-satunya yang belum dalam bentuk fisik adalah rusun, yang dibuat oleh Perumnas. Itu kan butuh tahapan," ujar Syarif.
Saat ini, pembangunan rusun yang berlokasi di Cengkareng tersebut, masih dalam tahap pengecekan tanah. Namun, kegiatan yang mengarah kepada pembangunan fisiknya sudah mulai dilaksanakan.
Rusun yang dimaksud adalah Cluster A8 Cengkareng, Jakarta Barat. Rusun tersebut akan berdiri di lahan seluas 4,97 hektar dan dibangun sebanyak 5.439 hunian beserta fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan rusun ini merupakan kerja sama antara Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya, rusun ini akan mencakup 18 menara yang masing-masing terdiri atas 24 lantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.