Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang dan Iran Terpincut Program Sejuta Rumah

Kompas.com - 05/06/2015, 17:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah untuk mengentaskan ketimpangan pasokan (backlog), ternyata mengundang minat investor asing. Jepang, misalnya, tertarik terhadap program sejuta rumah tersebut.

Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rildo Ananda Anwar mengatakan, ia dan Basuki baru-baru ini baru saja menerima kunjungan dari Toyota Group dan Panasonic Group.

"Mereka menawarkan mau terlibat, karena tertarik. Mereka masih lihat bagaimana cara kerja dan mekanisme program tersebut," ujar Rildo kepada Kompas.com di ruangannya, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Dalam pertemuan tersebut, Rildo menekankan kepada dua perusahaan itu, bahwa pemerintah fokus terhadap pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan demikian, pasarnya adalah masyarakat ke bawah.

Jika keduanya mencari pasar menengah ke atas, pemerintah menyarankan untuk menawarkannya kepada asosiasi pengembang yang ikut program sejuta rumah, misalnya Realestat Indonesia (REI).

Saat ini, kata Rildo, baik Toyota Group dan Panasonic Group tengah mempertimbangkan skema kerja sama yang akan dilakukan. Kemungkinan, keduanya akan membawa teknisi dan juga pendanaan sebagai pinjaman pada pemerintah.

Selain Jepang, Iran pun menaruh minat pada program sejuta rumah. Hal tersebut tercermin saat Duta Besar Republik Iran untuk Indonesia Valioallah Mohammadi Nasrabadi menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Dalam pertemuan hari ini, Iran menawarkan bantuan untuk pembangunan sejuta rumah dengan membawa portofolio keberhasilan mereka sebelumnya.

"Iran berpengalaman dalam membangun perumahan murah selama pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad (mantan Presiden Iran). Perumahan itu seperti MBR kalau di kita. Mereka menawarkan itu untuk kita kerjasamakan," ujar Basuki usai melakukan pertemuan dengan Dubes Iran tersebut di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Basuki menjelaskan, penawarannya belum mencapai kesepakatan. Nantinya, ia akan membentuk tim teknis khusus untuk membahasnya lebih lanjut dengan Mohammadi, misalnya terkait skema antara swasta dan Badan Usaha Milik Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com