Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk., Harun Hajadi, mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, Senin (22/6/2015).
"CWM merupakan bagian dari CitraLand City Losari Makassar seluas 107 hektar," buka Harun.
Meski sudah memastikan proses konstruksi akan dimulai pada 2018 mendatang, Harun menekankan, CWM saat ini masih dalam perencanaan desain. Kendati begitu, satu yang pasti, Ciputra akan selalu membuat sesuatu yang baru.
Harun menambahkan, nilai investasi atau gross development value (GDV) CWM baru diketahui kemudian setelah perhitungan gross floor area (GFA) selesai.
Untuk diketahui, PT Ciputra Surya Tbk dipilih sebagai salah satu pengembang yang digandeng PT Yasmin Bumi Asri selaku pemenang tender investasi pembangunan proyek skala jumbo, Center Point Indonesia (CPI).
Terkait dipilihnya PT Ciputra Surya Tbk yang digandeng untuk membentuk kerja sama operasi atau joint operation (JO) Ciputra Yasmin ialah karena proyek ini berskala besar dengan tantangan yang kompleks.
Penanggung Jawab Kawasan CPI Soeprapto Budisantoso menjelaskan, proyek CPI merupakan bagian dari rancangan induk Kawasan Bisnis Global Terpadu seluas 1.000 hektar.
Berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan PT Yasmin Bumi Asri, sekitar 50 hektar lahan reklamasi tersebut akan diserahkan kepada Pemprov Sulsel dari total keseluruhan pengembangan kawasan CPI seluas 157 hektar.
"Di area yang merupakan bagian Pemprov Sulawesi, akan dibangun wisma negara, masjid agung, dan taman museum. Tanggung jawab kami hanya menyerahkan lahan reklamasi siap bangun," tandas Harun.
Selebihnya, imbuh Harun, di atas lahan sekitar 107 hektar, JO Ciputra Yasmin akan mengembangkan CitraLand City Losari Makassar yang berkonsep kota baru sebagai kawasan modern terintegrasi yang terdiri dari area permukiman dan area komersial (pusat belanja, hotel, apartemen, perkantoran, dan lain-lain), perguruan tinggi, taman rekreasi, taman lingkungan, dan marina.
Rp 3,5 triliun
Ada pun dana yang dianggarkan untuk pekerjaan reklamasi sekitar Rp 3,5 triliun. Tahun pertama pengembangan, jelas Harun, berupa perluasan lahan, akan menelan dana sekitar Rp 1 triliun."Perluasan lahan ini kami targetkan rampung pada 2017 mendatang," ujarnya.