Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Siap Bantu Indonesia Bangun Kawasan Terpadu Pesisir

Kompas.com - 16/06/2015, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda tertarik mendanai Pengembangan Kawasan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol mengatakan, menterinya siap untuk menandatangani kerja sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

"Kami berdiskusi banyak soal ini, karena kami tertarik bekerja sama dengan Indonesia. Kami juga berdiskusi tentang infrastruktur lain misalnya perumahan. Tapi, NCICD yang paling kami diskusikan," ujar Rob usai bertemu dengan Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Rob menuturkan, ingin melanjutkan dan menawarkan proyek NCICD yang sebelumnya sudah sempat berjalan. Ia ingin membagi pengetahuan dan pengalaman kepada pemerintah Indonesia soal hal ini. Menurut dia, proyek ini penting karena membantu menghentikan banjir sehingga orang-orang bisa selamat. Sejauh ini, Belanda telah berinvestasi sekitar 5 juta dollar AS (Rp 66,7 miliar) untuk fase pertama.

"Nantinya, kami memulai fase selanjutnya. Pemerintah akan mengestimasi berapa kebutuhannya. Setelah itu, kami jadi tahu berapa yang perlu kami sediakan," sebut Rob.

Setiap fase bisa berbeda jumlah investasinya. Menurut Rob, bantuannya bukan hanya tentang uang. Banyak perusahaan Belanda yang ingin bekerja sama dan membantu pemerintah Indonesia dan memastikan proyek infrastruktur berjalan dengan baik.

"Kami tawarkan bantuan teknis. Nanti menteri lain akan memutuskan apakah akan menggunakan bantuan tersebut atau tidak," pungkas Rob.

Kalau pemerintah Indonesia setuju, nota kesepahaman ini akan berlangsung hingga 45 tahun ke depan. Tapi kalau pemerintah ingin mengerjakan sendiri, Belanda akan menghormati.

"Kapan pun Indonesia butuh kami, 5-10 tahun, kami siap," imbuh Rob.

Sebelumnya, Direktur Bidang Pengairan dan Irigasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dony Azdan mengatakan, ada dana dari Belanda dan Korea Selatan, masing-masing 3 juta Euro dan 10 juta dollar AS.

Menurut Dony, dana tersebut akan digunakan untuk membuat rencana induk atau master plan dan rencana detail desain NCICD. Tergetnya, detail engineering design (DED) akan selesai dalam dua tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau