Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado di antara Gaya Hidup, Gengsi, dan Gedung Tinggi

Kompas.com - 29/03/2015, 16:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

"Buktinya produk Tamansari Lagoon, dibeli oleh orang Manado," ucap Ugik.

Saat ini, tambah dia, dari total 187 unit kondotel yang dipasarkan, terjual 70 persen dengan harga menembus level Rp 32 juta per meter persegi. Sementara 183 unit apartemen, telah berpindah tangan sebanyak 80 persen dengan posisi harga aktual Rp 22 juta per meter persegi atau melonjak nyaris 100 persen dari 2012 lalu.

"Sekarang, kami tengah memasarkan ritel komersialnya sebanyak 11 unit dengan harga penawaran Rp 45 juta per meter persegi. Rencananya pembukaan Tamansari Lagoon pada Juni 2015," buka Ugik.

Terkait fenomena profil pembeli tersebut, CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, meskipun pengembangan apartemen lebih cocok di kota yang memiliki keterbatasan lahan, penduduk padat, dan rumah tapak menjadi barang mewah, namun bisa disiasati dengan konsep multifungsi (mixed use).

"Di kota lapis kedua (second-tier), pembangunan apartemen biasanya dikombinasikan pusat belanja, hotel, maupun kantor. Demikian halnya yang terjadi di Balikpapan, Manado, Medan, dan Makassar. Itu satu-satunya cara jual proyek. Menjual lifestyle  dalam satu area pengembangan," papar Hendra kepada Kompas.com, Ahad (29/3/2015).

Hendra melanjutkan, berbeda dengan Jakarta, dan Bandung, di mana menjual apartemen bisa sangat mudah, karena tren pasar cenderung mengarah ke pengembangan apartemen stand alone

"Jadi, siasat mengombinasikan apartemen, dan fungsi properti lainnya wajar diambil Lippo. Karena pengembang ini kuat di sektor ritel. Dan pusat belanja tidak bisa survive kalau hanya ramai pada akhir pekan atau liburan. Diharapkan, dengan adanya penghuni apartemen akan menjadikan captive market buat pusat belanjanya, sehingga pengunjung tetap ramai," tandas Hendra.

Lagipula, penjualan apartemen juga sangat diperlukan untuk membantu aliran uang kas pengembangan. Penjualan apartemen, dilakukan sedini mungkin. Lihat saja St Moritz Penthouse and Residences di Puri Indah, Jakarta Barat, sudah dipasarkan sejak 2007-2008. Ketika nyaris semua fiturnya terbangun, perlahan proyek ini mampu meraup konsumen, dan pengunjung.

Demikian halnya dengan Monaco Bay Manado Resort City. Ketika kelak pengembangannya rampung pada 2019 mendatang, populasi Manado mungkin sudah di atas 700.000 orang, dan mulai membutuhkan hunian vertikal.

"Saat itu terjadi, Lippo yang selalu a step ahead akan menangguk keuntungan. Lihat saja proyek Lippo Village, St Moritz, dan Orange County," sebut Hendra.

Gedung tinggi

Sebelumnya diberitakan, PT Lippo Karawaci Tbk memperkenalkan kepada publik megaproyek Monaco Bay Manado Resort City pada rabu (25/3/2015). Proyek multifungsi ini direncanakan menelan dana pembangunan sekitar Rp 6 triliun.

Pada tahap pertama, Lippo Karawaci akan mengembangkan pusat belanja, hotel, dan tiga menara apartemen yang salah satunya dirancang sebagai gedung tertinggi dengan 40 lantai. Ada pun jumlah unit apartemen bertajuk Monaco Suites tersebut sebanyak 450 unit per menara.

Jika kelak tahap pertama ini rampung terbangun, maka ketinggian menara Monaco Suites akan menjungkalkan rekor Tamansari Lagoon milik PT Wika Realty yang saat ini menjulang 28 lantai dan terjangkung di Manado, bahkan Kawasan Indonesia Timur.

"Pengembangan Monaco Suites terintegrasi bersama Lippomalls yang akan diisi oleh peritel berkelas di atas Lippoplaza, hotel bintang lima dengan jaringan internasional," jelas Jopy.

Monaco Bay Manado Resort City, kata Jopy, akan menjadi pusat gaya hidup baru bagi masyarakat Manado. Oleh karena itu, dia yakin dapat meraup penjualan menara pertama senilai Rp 1 triliun.

Monaco Bay Manado Resort City sendiri dikembangkan di atas lahan seluas 8 hektar hasil akuisisi lahan dan properti Blue Banter. Sebagian dari 8 hektar tersebut merupakan lahan reklamasi yang akan ditata dan diperbaiki segera setelah pemasaran dilakukan secara resmi. 

"Kami akan membangun lahan reklamasi tambahan untuk proyek ini tapi luasnya tidak terlalu signifikan. Hanya untuk membangun harbor bagi kepentingan penghuni dan para penyewa properti Monaco Bay. Kami menargetkan seluruh proyek tuntas lima tahun ke depan," pungkas Jopy.

 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com