"Banjarmasin merupakan kota yang menunjukkan pertumbuhan di sektor properti. Hal ini didukung oleh daya beli masyarakatnya yang juga tumbuh pesat serta industri komoditas dan jasa yang mulai hidup dalam tiga tahun terakhir. Kota-kota lain tak kalah pesatnya, terutama Balikpapan dengan pangsa pasar berdaya beli tinggi," papar Harry.
Dia menuturkan, pertumbuhan industri dan bisnis di kota tersebut memicu meningkatnya kebutuhan akan properti-properti komersial. Oleh karena itu, Pohon Group masuk Banjarmasin mengusung proyek pergudangan. Dalam sekali kesempatan, yakni saat peluncuran perdana, kompleks pergudangan DeCommerce Banjarmasin langsung terserap pasar.
"Kami memanfaatkan peluang itu dengan membuka pergudangan dan juga hotel budget plus TreePark Hotel. Pasar perhotelan juga cukup bagus pertumbuhannya," tambah Harry.
Baik DeCommerce maupun TreePark Hotel, imbuh Harry, akan dikelola sendiri secara profesional dengan fokus pada layanan berkualitas. Selain DeCommerce dan TreePark Hotel Banjarmasin, Pohon Group saat ini juga tengah mengerjakan TreePark Serviced Apartment di Karawang, Jawa Barat, dan TreePark Apartment and Commercial di Serpong, Banten.
Untuk mendanai pengembangan ketiga proyek tersebut, Pohon Group mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 300 miliar. Sementara target penjualan (marketing sales) tahun ini sekitar Rp 700 miliar.
"Kami pengembang baru, jadi target-target masih moderat. Namun, rencana strategis sudah kami siapkan matang. Tahun 2015 dan 2016, kami akan melansir mixed use development TreePark City di Cikokol, Tangerang seluas 2,5 hektar yang mencakup apartemen, hotel, dan perkantoran," buka Harry.
Sementara di Balikpapan dan kota-kota lainnya, Pohon Group cenderung membangun apartemen, hotel dan pergudangan.