Bahkan, menurut Direktur Pusat Kebudayaan Korea, Rezky Seokgi Kim, hingga saat ini, jumlah orang Korea Selatan yang menetap di Indonesia sebanyak 50.000 jiwa.
"Mereka masuk ke Indonesia karena pekerjaan, ekspansi bisnis, jadi guru bahasa, konsultan, dan profesional," ujar Kim saat ditemui Kompas.com, Selasa (23/9/2014).
"Diaspora" orang Korea ini, lanjut Kim, terjadi sejak momentum kebangkitan ekonomi dan masa-masa emas industrialisasi. Kemudian banyak perusahaan manufaktur yang membutuhkan banyak tenaga kerja berekspansi ke Indonesia.
"Mereka membawa tenaga ahli, profesional, manajer, dan juga karyawan senior untuk mendukung pembukaan industri baru di Indonesia," imbuh Kim.
Fenomena tersebut dianggap sebagai pasar yang sangat potensial meskipun komposisinya masih kalah jauh dengan pasar lokal.
"Sebetulnya, orang Korea di Indonesia cukup banyak. Bahkan merupakan salah satu kelompok asing terbesar di Indonesia. Jadi, mereka merupakan pasar yang sangat potensial," kata Direktur PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, Rabu (24/9/2014).
Hal senada dikatakan CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono. Menurut dia, ekspatriat Korea merupakan sasaran bagi pengembang yang membangun properti sewa, baik apartemen, rumah, maupun perkantoran.
"Mereka meminati apartemen sewa di kawasan Kebayoran Baru. Sementara untuk perkantoran, mereka cenderung memilih di kawasan CBD Sudirman dan Gandaria. Sedangkan ekspatriat Korea yang bekerja di industri-industri memilih menyewa apartemen di Karawaci dan Cikarang," terang Hendra.
Bersama Jepang, lanjut Hendra, ekspatriat Korea potensinya besar. Populasinya banyak karena mereka melakukan relokasi ke Indonesia beserta dengan istri, anak, dan keluarga. "Selain itu, mereka juga betah tinggal di Jakarta. Lihat saja sekarang, banyak restoran Korea di kawasan Kebayoran Baru. Ini menandakan komunitas Korea terus bertambah," ucapnya.
Hendra mengungkapkan sejumlah apartemen yang sekarang diisi atau disewa oleh ekspatriat Korea. Apartemen-apartemen tersebut adalah One Park Residence, Gandaria City, Simpruk Terrace, Simpruk Indah, Bellezza Apartement, dan Somerset Berlian, serta apartemen Permata Hijau.
"Mereka mendiami apartemen dengan ukuran rerata dua hingga tiga kamar tidur dengan anggaran sewa sekitar 1.500 dollar AS (Rp 17,9 juta) hingga 3.000 dollar AS (Rp 35,9 juta) per bulan," pungkas Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.