Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan, Gemerlap Asian Games Hingga Kasino Milik Lippo

Kompas.com - 15/09/2014, 14:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Tak ada yang menyangsikan kerasnya upaya Korea Selatan bangkit dari krisis multidimensi 1997. Negeri ini telah tumbuh menjadi salah satu kekuatan baru dunia melalui penguasaan teknologi dan pertumbuhan positif ekonomi.

Keberhasilan Korea Selatan juga ditandai dengan terpilihnya Incheon sebagai tempat penyelenggaraan Asian Games 2014 dan Pyeongchang 2018.

Berbagai persiapan mereka lakukan dalam menyambut dua perhelatan olahraga akbar kaliber internasional tersebut. Untuk Asian Games 2014, contohnya. Korea Selatan telah menyiapkan semua fasilitas utama dan penunjang, termasuk tempat tinggal bagi para atlet dan ofisial dari 45 negara peserta.

Panitia penyelenggara membangun apartemen sebanyak 2.220 unit dalam 22 blok berkapasitas 14.500 orang. Unit apartemennya berukuran 74 meter persegi, 84 meter persegi, dan 101 meter persegi. Satu unit bisa menampung hingga tujuh atlet.

Apartemen para atlet ini terdapat di Residental Zone. Selain itu terdapat pula International Zone yang dilengkapi ruang makan, poliklinik, NOC service centre, dan beberapa fasilitas lainnya. Sementara Public Zone akan jadi tempat Transport Mall dan Welcome Center. Kampung atlet yang terdapat di Guwol-Dong, pusat kota Incheon ini, telah dibuka pada 12 September lalu.

Menurut konsultan properti JLL, Asia Games 2014 dan Olimpiade 2018 tersebut berpotensi mendongkrak pertumbuhan sektor properti, terutama subsektor perhotelan. Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara akan bertambah dan terus meningkat sejak 2003 silam. 

"Pertumbuhan turis asing terjadi karena inisiatif pemerintah untuk meningkatkan industri pariwisata. Pada 2012, kedatangan pengunjung internasional tercatat sebesar 11,1 juta orang, di atas target 10 juta wisatawan," tulis JLL.

Setahun kemudian, jumlah kunjungan meningkat 9,3 persen menjadi 12,2 juta yang didorong gelombang wisatawan asal Tiongkok daratan. Melonjaknya jumlah kunjungan tersebut jelas saja membuat permintaan hotel ikut terdongkrak, terutama di Seoul dan kota-kota utama Korea Selatan lainnya.

Pasalnya, pasokan yang ada sangat terbatas. Tak pelak, hal tersebut mendorong pembangunan hotel marak terjadi. Bahkan, jelang Asian Games dan Olimpiade, menurut Departemen Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea (KMCST), sekitar 50 proyek hotel baru akan dibangun hingga 2017 mendatang. Kelimapuluh hotel tersebut berpotensi menghasilkan 22.300 kamar tambahan.

"Kendati masih kalah dibanding Tiongkok, Hongkong, dan Singapura yang merupakan destinasi utama investasi internasional, namun Korea Selatan mampu menjadi tujuan wisata menarik secara global," ujar Head of Research JLL, Anton Sitorus.

Menariknya, potensi pasar properti di Korea Selatan ini tak luput dari incaran investor internasional. Lippo Group melalui Lippo Ltd, salah satunya. Imperium bisnis ini berkolaborasi dengan Caesars Entertainment Corp (CZR) yang berbasis di Las Vegas membentuk usaha patungan untuk membangun fasilitas perjudian, hotel dan pusat belanja.

Proposal proyek mereka merupakan resor kasino asing pertama yang telah disetujui otoritas Korea Selatan pada pertengahan Maret 2014 lalu. Properti berkonsep resor kasino tersebut dirancang untuk menyaingi Macau dan Singapura dalam menarik wisatawan asal Tiongkok daratan.

Lokasi resor kasino ini berada di dekat Bandar Udara Internasional Incheon, bagian barat Seoul. Tak tanggung-tanggung, megaproyek tersebut senilai 2,2 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 26,2 triliun.

Keputusan mengizinkan pengembang asing untuk bersaing dengan 17 kasino lokal muncul setelah Presiden Koreal Selatan, Park Geun Hye berjanji meningkatkan industri jasa untuk mengurangi ketergantungan negara pada ekspor. Terlebih wisatawan asal Tiongkok merupakan terbanyak dengan menguasai lebih dari sepertiga jumlah pengunjung ke negeri ginseng tersebut.

"Persetujuan yang diberikan terhadap proyek kasino milik Lippo-Caesars akan menstimulasi persaingan menjadi semakin ketat. Industri kasino memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa dan jika regulasi dipermudah akan meningkatkan minat investor asing lebih banyak," ujar analis industri jasa Woori Investment & Securities Co, Thomas Bae.

Lippo-Caesars akan bersaing dengan
Sega
Sammy
Holdings
Inc yang berencana membangun resor kasino senilai 1,9 triliun dollar AS dan operator kasino
Genting Singapore Plc yang tengah menunggu izin membangun senilai 2,2 miliar dollar AS.

"Korea Selatan adalah lokasi yang optimal untuk menarik penjudi-penjudi asal Tiongkok. Semua orang bersaing menyerap pengeluaran wisatawan Tiongkok. Kasino akan berdampak pada pertumbuhan eksplosif di Korea Selatan," imbuh profesor pada departemen manajemen hotel dan konvensi Pa Chai University, Song Hak Jun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau