Kantor Statistik Nasional Inggris mengungkapkan,
harga rerata rumah di London akan mencapai 499.000 poundsterling atau setara Rp 9,5 miliar per unit. Sementara rerata gaji tahunan pekerja penuh waktu negeri monarki tersebut sekitar 27.000 poundsterling (Rp 516 juta).Selain itu, lonjakan harga tersebut juga mendongkrak nilai rumah sekitar 35 persen dari total nilai properti residensial Inggris secara kolektif pada 2014 ini.
Menurut agen properti Stirling Ackyord, properti hunian di ibu kota tersebut saat ini bernilai total lebih dari 2,5 triliun dollar AS. Nilai ini akan terus melonjak menjadi 3 triliun dollar AS pada 2017 mendatang.
"London merupakan aset yang berkembang untuk Inggris, dalam banyak cara. Dari kota yang terpuruk pada tiga puluh tahun lalu, menjadi jantung keuangan, budaya, dan teknologi dunia. Ini merupakan sebuah kisah sukses. London sangat berharga, memberikan kesempatan untuk pengembang," kata Managing Director Stirling Ackroyd, Andrew Bridges.
Bridges mengharapkan gelombang pertumbuhan rumah baru dalam tahun-tahun mendatang dan di bawah kondisi yang tepat, pembangunan dapat membantu mengurangi pasokan. Kemajuan ini akan menambah nilai London dan pada gilirannya mendominasi pasar properti Inggris.