Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Regulasi "Melempem" dan Lamanya Perizinan, Dua Kendala Berbisnis di Indonesia

Kompas.com - 04/11/2014, 15:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dibandingkan dengan Estonia, proses perizinan pembangunan proyek properti di Indonesia lebih lama dan tidak efisien. Demikian dikemukakan Group Executive Director Tolaram Group, Sonny Aswani, kepada Kompas.com, Selasa (4/11/2014).

"Di Estonia, proses perizinan berlangsung singkat dan efektif sehingga investasi asing deras mengalir, sementara di Indonesia kami harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan izin membangun Arzaria, apartemen kami di Tendean," jelas Sonny.

Mengapa Estonia sebagai bahan komparasi? Menurut Sonny, karena di negara tersebut Tolaram telah membangunan dan mengelola properti sebanyak empat portofolio. Keempat portofolio itu adalah Tolaram Center Estonia, Pagari One Estonia, Paldiski Rd 96 Estonia, dan Rimi Supermarket Estonia. Selain di Estonia, Tolaram juga telah membangun Hawaii Towers Singapura, dan 1A@International Business Park Singapura.

"Tapi, kami berharap pemerintahan baru dapat mengubah lamanya proses perizinan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien sehingga investasi asing semakin banyak yang masuk, terlebih pasar Indonesia paling besar dan potensial di Asia Tenggara," kata Sonny.

Selain perizinan, lanjut dia, kendala lain adalah restriksi regulasi. Di Indonesia semua kawasan bisa dibangun apapun. Hal itu berbeda dengan di Estonia dan Singapura. Kedua negara tersebut memberlakukan zonasi atau pembatasan jenis properti sehingga kompetisi terjaga dengan sehat dan baik.

"Jika pemerintah bisa memperbaiki kondisi ini, saya yakin Indonesia akan lebih berkembang dan tumbuh pesat. Itulah kenapa kami membangun di Indonesia, tidak di India atau Vietnam yang sama-sama sedang tumbuh cepat, karena potensi pertumbuhan harga demikian tinggi. Selain itu, kami seperti pulang kampung, ingin membangun tanah air sendiri," ujar Sonny.

Selain membangun Arzaria, dalam beberapa tahun ke depan, Tolaram juga akan menggarap apartemen, hotel, perkantoran, dan kawasan industri (pergudangan) di kawasan Jadebotabek.

"Kami saat ini memiliki cadangan lahan seluas 7 hektar. Kami akan memanfaatkannya sebagai properti komersial," kata Sonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau