Marketing and Promotion Supervisor Harvest City, Kiki Gustiar, mengaku penambahan label "Cibubur Timur" pada kampanye promosi setiap produk baru Harvest City, membantu percepatan transaksi penjualan.
"Sejak dikembangkan pada 2008 silam, telah terjual dan terbangun rumah sebanyak 5.000 unit dalam tiga klaster. Ini merupakan prestasi besar. Pasalnya, pada 2008 silam terjadi krisis finansial global. Di saat proyek lain mengalami kevakuman, produk kami justru terserap pasar. Bahkan hingga sekarang, tingkat penjualan selalu positif," tutur Kiki kepada Kompas.com, Senin (3/11/2014).
Harvest City merupakan perumahan skala kota yang menempati area seluas 1.050 hektar. Perumahan ini sejatinya berada di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, namun karena lokasinya menempel dengan Jalan Transyogie, mereka memanfaatkan persepsi positif publik mengenai Cibubur.
Saat ini, tengah dipasarkan klaster Rosemary dengan tipe 33/78 dan 69/120. Harga yang dibanderol serentang Rp 300 juta hingga Rp 800 juta per unit.
Harvest City bukanlah satu-satunya proyek properti yang dirancang pengembangnya "berada di kawasan Cibubur". Jauh sebelumnya, terdapat sepuluh perumahan dengan luas di atas 100 hektar yang memanfaatkan pamor Cibubur.
Kesepuluh perumahan tersebut adalah Kota Wisata, dan Legenda Wisata yang dibangun Sinar Mas Land Group, CitraGran milik Ciputra Group, Puri Sri Wedari yang digarap Daksa Group, Raffles Hills yang dikembangkan PT Gunung Subur Sentosa, Bukit Golf Cibubur Riverside (Duta Putera Group), Taman Laguna, Taman Kenari Nusantara (Cigede Griya Permai Group), Metland Transyogie (PT Metropolitan Land Tbk), dan CitraIndah (Ciputra Group).
Nama terakhir bahkan berada sudah masuk dalam wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Namun, demi memikat calon pembeli, pengembangnya tak luput menambahkan label "Cibubur Timur" dalam gimmick pemasarannya.
Potensi besar
Lepas dari pemanfaatan pamor, menurut Direktur Ciputra Group, Sugwantono Tanto, pasar Cibubur sangat potensial dengan ceruk besar. Segala kelas ada, mulai menengah bawah, menengah-menengah, hingga menengah atas.
"Jumlah populasi pun semakin banyak dan membentuk segmen masing-masing. Sehingga mendorong pengembang membangun properti berbagai jenis sesuai dengan pasar sasaran yang dibidik," papar Sugwantono.
Selain itu, tutur Sugwantono, orang masih ingin tinggal di selatan Jakarta. Persepsi mereka tentang Cibubur adalah masuk wilayah selatan Jakarta.
"Jadi, prospeknya bagus. Residensial masih akan banyak dibangun. Kebutuhan berasal dari industri-industri di sekitar Cibubur Timur yakni kawasan Narogong, Bekasi, dan bahkan Sentul. Mereka industri yang padat pekerja dan level menengahnya pun tak kalah banyak," imbuh Sugwantono.
Ciputra Group pun rajin melansir klaster baru. Sebut saja townhouse The Aversa Park yang dipatok seharga mulai dari Rp 799 juta. Tak hanya hunian, mereka yang sudah mengoperasikan Mal Ciputra Cibubur, berencana membangun Mal Ciputra Cibubur Tahap Dua (Extension).
"Sebelum merealisasikan pusat belanja tahap dua, kami akan mengoperasikan Hotel Ciputra dengan klasifikasi bintang empat dengan 108 kamar pada kuartal pertama 2015," imbuh Sugwantono.
Sementara Sinar Mas Land Group, akan membesut klaster anyar bertajuk Nebraska yang akan diluncurkan pada 9 November mendatang.
"Harga jual dimulai dari Rp 1,1 miliar," buka Corporate PR Sinar Mas Land Group, Panji Himawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.