Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rumah Amfibi", Benar-benar Rumah Anti-banjir!

Kompas.com - 17/10/2014, 15:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

"Volume dan massa rumah kurang dari massa air, dan hal itu yang menciptakan daya apung pada rumah," imbuhnya.

Ada empat tiang, masing-masing dijuluki "lumba-lumba" oleh sang insinyur proyek. Tiang ini bertindak sebagai tonggak penunjuk vertikal yang bisa digeser ke atas dan bawah saat dibutuhkan untuk begerak. Nantinya, tiang ini bisa diperluas untuk mengatasi ketika ketinggian air meningkat.

Menurut Coutss, amphibious house ini telah menjadi sebuah dermaga, seperti Dermaga Liverpool atau Dermaga Royal yang digunakan untuk pemberhentian kapal-kapal. Namun, amphibious house merupakan dermaga versi kecil yang tercipta di atas tanah.

Di tepi sungai, ada sebuah taman sekaligus teras yang berfungsi sebagai "sistem peringatan dini" saat air mulai naik. Begitu dua teras pertama dipenuhi air, maka rumah harus mulai naik.

"Di depan rumah, kita membuat sesuatu yang kita sebut intuitive landscape. Itu merupakan sistem peringatan dini bagi penghuni rumah untuk segera menggerakkan rumah agar tak kemasukan air," kata Coutss.

Amphibious house dirancang untuk mampu naik sampai dua setengah meter. Ukuran ini berdasarkan prediksi skenario banjir terburuk dari Badan Lingkungan Hidup.

Segala bentuk layanan dalam rumah ini dihubungkan melalui "kabel belalai gajah", yaitu sebuah kabel fleksibel yang membawa listrik, air, dan saluran pembuangan. Demi alasan keamanan, rumah tersebut hanya menggunakan listrik, tanpa gas sama sekali.

Tentu saja, karena pulau tempat rumah ini berdiri tanpa akses jalan raya, para arsitek menggunakan peralatan militer NATO untuk membangun sebuah ponton terapung. Ponton tersebut berfungsi sebagai "rantai feri" untuk membawa material rumah.

Ada enam anak tangga yang mesti dilewati untuk bisa mencapa lantai dasar yang terangkat ketika banjir. Di dalamnya terdapat fasilitas seperti ruang tamu terbuka dan ruang makan, serta dua kamar tidur. Sementara itu, sebuah lantai mezanin melengkapi kamar tidur utama dengan kamar mandi en-suite dan ruang sauna.

Terinspirasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com