Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Masih Andalkan Dana Internal untuk Membangun Rumah

Kompas.com - 21/08/2014, 15:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pengembang dalam membiayai pembangunan properti residensial. Sementara sumber alternatif lainnya adalah patungan modal, dan hasil penjualan, serta pinjaman perbankan.

Menurut survei Bank Indonesia, dana internal yang digunakan pengembang sebanyak 62,35 persen. Berdasarkan komposisi, dana internal ini terbagi dalam berbagai bentuk yakni modal disetor sebesar 42,38 persen, laba ditahan 34,87 persen, lain-lain 18,99 persen dan patungan usaha 3,75 persen.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Johannes Mardjuki, menguatkan hasil survei BI tersebut. Menurutnya, dalam setiap mengembangkan proyek properti, khususnya residensial, modal disetor perusahaan masih menjadi andalan.

"Komposisinya sekitar 30 persen. Sementara sumber dana lainnya bisa dari pinjaman perbankan, hasil penjualan, atau obligasi, bonds dan lain-lain," jelas Johannes kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2014).

KPR

Sementara konsumen lebih memanfaatkan fasilitas KPR dalam melakukan transaksi pembelian properti ketimbang kontan, dan kontan bertahap. Menurut survei BI, sebanyak 73,69 persen konsumen memilih KPR sebagai fasilitas utama pembelian properti residensial terutama untuk rumah tipe kecil dengan tingkat suku bunga 9 persen-12 persen.

Jumlah total KPR pada kuartal II 2014, tercatat Rp 301,53 triliun atau tumbuh 5,93 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama sebesar 1,14 persen. Dari total KPR yang diluncurkan sejak April sampai dengan Juni 2014, sebanyak 4,36 persen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memanfaatkan KPR subsisi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah, selebihnya 95,64 persen melalui KPR non-FLPP.

Sementara pencairan FLPP sampai kuartal II 2014, sebesar 22,41 persen dari total dana yang ditargetkan selama 2014 dan sisa dana yang belum terserap pada 2013 senilai Rp 4,50 triliun.

Dengan demikian terdapat 77,59 persen dana yang belum dimanfaatkan MBR. Dana tersebut dinilai cukup untuk membiayai 90 ribu unit rumah.

Keuntungan menggunakan FLPP adalah MBR dapat memperoleh cicila rumah dengan bunga tetap sebesar 7,25 persen dengan tenor 20 tahun.





Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com