Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Rumah, Los Angeles Kebanjiran Tunawisma

Kompas.com - 31/07/2014, 16:26 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber LA Weekly
KOMPAS.com - Kota-kota di negara berkembang yang tengah berjuang mengentaskan kemiskinan dan menyelesaikan jumlah kekurangan rumah tinggal, tak sendiri. Los Angeles, di Amerika Serikat, juga tengah bergelut dengan masalah serupa. Di antara ribuan tunawisma di daerah tersebut, sebagian memilih tinggal dalam karavan.

Data Los Angeles Homeless Service Authority (LAHSA) mengungkapkan hal tersebut. Tahun ini, LAHSA mulai mendata jumlah penduduk yang tinggal di dalam rumah-mobil atau karavan.

Organisasi lokal ini menemukan fakta, dari 39.000 tunawisma di L.A. County, 8.215 orang di antaranya tinggal di dalam 4.878 mobil. Jumlah ini belum termasuk wilayah Glendale, Pasadena atau Burbank. Sementara, kota Los Angeles sendiri memiliki 4.958 orang yang tinggal di dalam sekitar 3.000 mobil.

Kekurangan rumah

Pemerintah Los Angeles, seperti dikutip LA Weekly, sudah mencoba merumahkan warga yang tinggal dalam mobil. Namun, tingginya jumlah kebutuhan membuat pemerintah tidak bisa merumahkan semuanya. Program yang diinisiasi oleh mantan City Councilman, Bill Rosendahl, hanya mampu membantu 130 orang untuk mendapatkan rumah permanen. Jumlah ini tentu jauh dari signifikan.

Sementara itu, Pengadilan Banding Amerika Serikat Kesembilan (U.S. 9th Circuit Court of Appeals) pun sudah memperbolehkan penduduk Los Angeles tinggal di dalam mobil. Sebuah panel yang terdiri dari tiga hakim memutuskan bahwa peraturan kota yang melarang orang tinggal di dalam kendaraan tidak konstitusional dan samar-samar.

"Kota Los Angeles punya banyak pilihan untuk meringankan penderitaan warga tunawismanya. Secara selektif mencegah tunawisma dan penduduk miskin menggunakan kendaraan mereka untuk berkegiatan, yang juga dilakukan banyak warga lain, di mobil mereka tidak harus menjadi salah satu pilihannya," kata Hakim Harry Pregerson.

Keberatan warga

Tidak sedikit penduduk Los Angeles yang keberatan dengan kehadiran rumah-mobil tersebut. Keberatan ini didorong oleh kecenderungan penghuni karavan membuang sampah dan kotoran sembarangan di jalan raya, peningkatan jumlah kejahatan, peredaran narkotika, dan penggunaan lahan parkir milik warga.

Menurut warga, putusan pengadilan membuat aparat hukum "kehilangan giginya" untuk memberantas hal tersebut.

"Hal ini meninggalkan orang-orang yang tidak sehat mentalnya, punya kecenderungan kriminal, atau berbahaya di depan pintu Anda dan menyingkirkan kemungkinan polisi mencegahnya," ujar Kepala Venice Stakeholders Association, Mark Ryavec.

Menariknya, tidak semua tunawisma di Los Angeles merupakan pengangguran. Tingginya harga sewa rumah, membuat penduduk memilih alternatif lain yang jauh lebih murah. Salah satu contohnya, tinggal di dalam mobil. Selain itu, menjamurnya karavan-karavan digunakan sebagai tempat tinggal juga bukan akar masalah. Kemiskinanlah yang menjadi akar masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau