Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Lebak Bulus Jadi Pasar Senen Kedua...

Kompas.com - 24/06/2014, 15:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru seiring dimulainya pembangunan jaringan mass rapid transit (MRT) koridor Lebak Bulus-Dukuh Atas.

Hal tersebut dimungkinkan karena Lebak Bulus dirancang sebagai hub MRT yang dapat memobiliasai penglaju (komuter) dari beberapa kawasan di selatan Jakarta seperti Ciputat, Pondok Labu, Cinere, Sawangan, Bintaro, dan bahkan Serpong.

Oleh karena itu, menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus melakukan penataan menyeluruh di kawasan ini dengan melakukan penambahan dan perbaikan fasilitas dan prasarana.

Termasuk pelebaran jalan, dan jika perlu Pemprov Jakarta membangun jalan bawah tanah (sub way), membangun jalur pedestrian yang aman dan nyaman untuk para komuter, dan membangun tempat parkir besar yang memadai.

Selain itu, MRT Line Lebak Bulus juga harus dilengkapi dengan fasilitas park and ride  bagi para komuter. Ini sekaligus menjadi stimulan yang menarik minat masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, sebagai area transit, di sekitar Lebak Bulus mestinya dikembangkan ruang ritel yang berisi grocery, supermarket, kafe atau jenis bisnis lain yang dapat mengakomdoasi kebutuhan para penglaju.

"Itu semua harus dikembangkan secara terintegrasi, jangan sampai Lebak Bulus menjadi Pasar Senen Kedua, di mana penataannya amburadul dan sama sekali tidak membuat para pengunjung dan masyarakat nyaman," kata Hendra kepada Kompas.com, Selasa (24/6/2014).

Para penglaju tersebut akan memanfaatkan hub MRT Lebak Bulus sebagai area transit untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan masing-masing.

"Jadi, dapat dibayangkan berapa ratus ribu orang yang akan tumpah ruah di stasiun besar MRT Lebak Bulus. Inilah ceruk pasar yang sangat potensial bagi para pebisnis untuk membenamkan investasinya di sekitar Lebak Bulus," ujarnya.

Hendra menambahkan, sangat terbuka peluang bagi Lebak Bulus untuk menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru seperti Blok M Jilid Dua yang mengintegrasikan berbagai kepentingan semua kelas. Mulai dari kelas atas, kelas menengah hingga kelas bawah.

"Lebak Bulus menjadi lebih menarik untuk investasi karena lokasinya strategis, mudah diakses dan juga berada di ujung MRT Line. Di sekitarnya belum banyak terdapat properti komersial yang menjadi pemicu dan syarat hidupnya pusat-pusat pertumbuhan bisnis baru," kata Hendra.

Sebelumnya sempat disinggung, seiring dikerjakannya MRT Line berikut station hub Lebak Bulus, bakal memicu pertumbuhan harga lahan dan juga properti mixed use. Pertumbuhan harga lahan, menurut studi Knight Frank Indonesia, diprediksi mencapai 20 persen pada 2018 saat MRT beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau