Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek "Mixed Use" Bakal Marak di Lebak Bulus

Kompas.com - 24/06/2014, 12:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring pembangunan jaringan dan moda transportasi publik Mass Rapid Transit (MRT), sektor properti diprediksi bakal mengalami pertumbuhan lebih tinggi, terutama di titik-titik yang dilintasi.

Lebak Bulus, contohnya. Kawasan ini menjadi sangat penting posisinya karena merupakan hub (titik temu) jalur MRT di selatan Jakarta. Selain itu, Lebak Bulus juga merupakan bagian dari koridor pusat pertumbuhan bisnis baru, TB Simatupang.

Associate Director Research and Consultancy Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji, memperkirakan kawasan Lebak Bulus akan dipenuhi banyak proyek mixed use (multifungsi). Ini dimungkinkan karena pasokan lahan dengan harga lebih kompetitif, masih banyak tersedia.

"Perkantoran dan properti komersial lainnya akan berkembang. Kehadiran MRT di Lebak Bulus bisa diartikan sebagai ekstensi dari koridor TB Simatupang. Jadi, akan ada banyak berdiri perkantoran di sini. Mobilisasi penglaju sebagai pasar sasaran proyek mixed use-mixed use tersebut bakal berlangsung cepat," papar Hasan kepada Kompas.com, Selasa (24/6/2014).

Hal senada dikemukakan CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono. Menurut dia, MRT membuat Lebak Bulus menjadi sangat menarik untuk investasi properti, terutama sektor properti ritel, dan hotel transit (business).

"Di kota maju dunia seperti Tokyo, New York, London, atau Sydney, di mana ada MRT, di situ ada banyak properti multifungsi yang mencakup pusat belanja, grocery, supermarket, hotel, kantor, dan apartemen. MRT membuat konekstivitas antarkawasan menjadi lancar, waktu dan jarak tempuh menjadi efisien. Penglaju dari Depok, Cinere, Sawangan, dan sekitarnya akan bertemu di sini untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan. Mereka ini pasar potensial," katanya.

Jadi, lanjut Hendra, Lebak Bulus sangat bisa menjadi Blok M kedua karena punya banyak potensi. Selain harga lahan yang relatif lebih rendah ketimbang Pondok Indah, atau kawasan Central Business District (CBD) Jakarta lainnya, Lebak Bulus sangat bisa ditata dan diperbaiki, karena belum banyak pengembangan komersial.

Salah satu pengembang yang memiliki lahan di sekitar Lebak Bulus adalah PT Metropolitan Kentjana Tbk. Lahan mereka saat ini disewa oleh Carrefour. Rencananya, setelah masa sewa habis, mereka akan menggarap properti komersial.

"Namun, sebelum masa itu tiba (masih lama), kami akan membangun perkantoran di koridor Simatupang, tak jauh dari Lebak Bulus. Realisasi tahun 2015 mendatang. Proyek ini menempati lahan seluas 5 hektar dengan nilai investasi awal Rp 600 miliar," jelas Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana Tbk, Jeffri S Tanudjaja saat peluncuran Pondok Indah Residence, Rabu (11/6/2014).

Saat ini, properti multifungsi yang sudah berdiri di sana baru Poins Square. Sementara di sekitarnya baru berdiri Grand Mercure Hotel, FIF Tower, Fedex Tower, Plaza Pondok Indah, ruang pamer mobil, dan lain-lain.

Sementara properti yang sedang dalam tahap konstruksi adalah Metropolitan Tower milik PT Metropolitan Development, dan South Quarter (PT Intiland Development Tbk).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau