Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Penataan Waduk Ria Rio, Harga Properti Melejit

Kompas.com - 06/05/2014, 14:42 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan Waduk Ria Rio yang dilakukan pada tahun lalu, ternyata mampu mendongkrak harga lahan dan properti di kawasan-kawasan sekitarnya seperti Cempaka Putih (Jakarta Pusat), dan Pulomas (Jakarta Timur).

"Banyak investor dan pembeli akhir (end user) yang tertarik dan kemudian bertanya tentang properti di Pulomas dan Cempaka Putih. Mereka membeli rumah dan lahan. Itu karena banjir di kawasan ini sudah mulai berkurang," ujar Marketing Executive Ray White Pulomas, Rina Rosita kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2014).

Menutur Rina, harga lahan terendah saat ini sudah mencapai Rp 12 juta per meter persegi. Angka ini berlaku untuk area Cempaka Putih Timur dan Barat. Sementara Cempaka Putih Tengah sudah berada pada posisi Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi, dan harga lahan di Pulomas sudah menembus Rp 17 juta per meter persegi. Adapun harga terendah propertinya berada di kisaran Rp 2,5 miliar hingga Rp 3,5 miliar per unit untuk ukuran 130 meter persegi.

Menggeliatnya kawasan Cempaka Putih dan Pulomas tak lepas dari kehadiran para pengembang yang memanfaatkan ketersediaan lahan matang dengan harga kompetitif serta pasar potensial dari perusahaan-perusahaan yang berkantor di wilayah-wilayah tersebut. Di sisi lain, pasokan properti baru, justru sangat terbatas.

"Ini yang menjadikan Cempaka Putih dan Pulomas punya peluang besar menjadi pusat pertumbuhan bisnis dan komersial baru dan mampu mengejar ketinggalan dari kawasan-kawasan lainnya di Jakarta. Kedua kawasan ini punya nilai jual aksesibilitas dan posisinya yang strategis," ujar Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo.

Dalam catatan Kompas.com, setidaknya terdapat empat pengembang yang sudah dan sedang membangun proyek properti di sini. Sebut saja PT Lippo Karawaci Tbk dengan Holland Village, Bahama Group yang membesut Sentosa Residence Jakarta, Premier Qualitas Indonesia yang menggara Kayu Putih Residence, dan Pulomas Jaya dengan kawasan terpadu Pulomas City.

Properti yang mereka kembangkan disambut antusias pasar. Menurut Rina, apartemen Holland Village yang ditawarkan seharga Rp 1,5 miliar per unit untuk tipe 70 meter persegi mengalami oversubscribed (kelebihan pemesanan).

Sementara Sentosa Residence Jakarta telah terjual 100 unit dari total 182 unit yang dipasarkan sejak akhir tahun lalu. Head of Marketing Sentosa Residence Jakarta, Pungko Wicaksono, mengungkapkan total penjualan yang terbukukan selama kuartal I 2014 mencapai Rp 216 miliar.

"Yang paling diminati adalah unit apartemen dua kamar tidur plus satu sebanyak 60 persen. Disusul tipe satu kamar tidur sebanyak 20 persen, tiga kamar tidur (12%), tiga kamar tidur plus satu (12%), dan griya tawang sebanyak 8%," tandas Pungko.

Padahal, harga Sentosa Residence Jakarta tak bisa dibilang murah. Saat ini dibanderol sekitar Rp 24 juta hingga Rp 29 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau