Kingdom Tower dirancang setinggi 1 kilometer, atau empat kali lebih jangkung dari menara tertinggi London, The Shard, dan 172 meter lebih menjulang ketimbang pemegang rekor tertinggi saat ini, yakni Burj Khalifa, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dibutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk menyelesaikan konstruksi gedung dengan ongkos pembangunan sekitar 1 miliar dollar AS atau setara Rp 11,6 triliun ini. Kingdom Tower nantinya akan menelan sekitar setengah juta meter kubik beton dan 80.000 ton baja.
Megaproyek ini mencakup area bangunan seluas lebih dari 500.000 meter persegi dengan 200 lantai. Dilengkapi lift berteknologi canggih sejumlah 59 unit, termasuk lima double decker. Teknologi pada utilitas angkutan tersebut memungkinkan para pengunjung yang akan menuju ke dek observasi hanya memerlukan 10 meter per detik sekali perjalanan.
Kingdom Tower sendiri akan menjadi sentra utama dari Kingdom City senilai 13 miliar poundsterling (Rp 253,5 triliun). Kompleks pengembangan ini berada di utara kota Jeddah dan persis menghadap ke Laut Merah.
Selain Kingdom Tower, akan dibangun juga perumahan, ruang ritel, hotel, perkantoran, toko, fasilitas pendidikan, dan pusat-pusat komersial lainnya.
CEO Jeddah Economy Company, Waleed Abdul Jaleel Batterjee, mengatakan, Kingdom Tower merupakan proyek ambisius dari Pangeran Al Waleed bin Talal dalam pembangunan ekonomi kota Jeddah. "Selain itu, proyek ini akan membantu menciptakan ratusan lapangan pekerjaan bagi negara Arab Saudi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.