Generasi pertama yang merasakan sensasi "olahraga ekstrim" ini adalah kelompok penerjun payung profesional yang berbasis di Amerika Serikat, BASE. Mereka menjajal ketinggian dari atas menara One World Trade Center.
Sementara duo Vadim Makhorov bareng Vitaly Raskalov menguji nyali mereka dengan mendaki Shanghai Tower selama dua jam. Keduanya kemudian menaiki crane dan mendapatkan beberapa gambar besar menawan kota Shanghai di bawah menara.
Aktivitas yang memicu adrenalin tersebut kemudian diikuti juara dunia soul flyers, Fred Furgen dan Vince Reffet. Mereka melompat dari atas gedung terjangkung di dunia, Burj Khalifa, Dubai, yang memiliki ketinggian 828 meter pada Senin, 21 April lalu.
Atas prestasinya tersebut, mereka berhak mendapat gelar baru dari Guinnes World Record untuk lompatan tertinggi dari pencakar langit paling menjulang di dunia, mengalahkan kelompok BASE yang terjun dari ketinggian 541,3 meter.
Sebelum terjun, kedua orang tersebut membutuhkan waktu tiga hari untuk melakukan observasi gedung, termasuk memasang instalasi pengaman dan memastikan tidak ada satu pun bagian gedung yang rusak akibat kegiatan mereka.
Fred dan Vince harus melalui serangkaian pelatihan intensif di gunung Lauterbeunnen, Swiss yang tingginya hampir sama dengan Burj Khalifa. Mereka juga terus mengondisikan diri dengan teknik lompatan dengan cara terjun dari helikopter di Dubai untuk memastikan kesiapannya.
"Ini adalah lompatan seumur hidup dan pencapaian akhir pelatihan keras selama tiga tahun. Saya senang kami mendarat dengan sukse , mencapai impian seumur," ujar Fred yang ditimpali Vince, "Ini adalah lompatan terbaik saya sejauh ini. Mimpi yang menjadi kenyataan, terjun dari Burj Khalifa".
Berikut ini dokumentasi aksi terjun payung Fred dan Vince: