Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Barat Makin Menggeliat!

Kompas.com - 04/03/2014, 08:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta 2010-2030 yang mengorientasikan strategi pembangunan ke Sentra Primer Barat, beberapa pengembang meresponnya dengan merintis proyek skala besar.

Salah satu pengembang tersebut adalah PT Ciputra Property Tbk (CTRP). Mereka akan merealisasikan proyek dengan konsep superblock di atas lahan seluas 7,5 hektar. Kendati lokasinya di luar Sentra Primer Barat, namun dalam perspektif pengembangan perkotaan, termasuk dalam radius pusat bisnis baru Jakarta Barat.

Direktur PT Ciputra Property Tbk, Artadinata Djangkar, menjelaskan, motivasi CTRP menggarap Jakarta Barat adalah potensi masa depan kawasan ini yang akan menjadi salah satu lokasi bisnis strategis dan favorit.

"Lokasi proyek kami di tepi Jalur Lingkar Luar Jakarta (JORR) W seksi 2 yang sebentar lagi akan tersambung seluruhnya sehingga menjadi jalur yang strategis. Selain, tentu saja, dekat dengan pusat pertumbuhan Jakarta Barat," papar Artadinata kepada Kompas.com, Senin (3/3/2014).

Posisi Jakarta Barat, lanjut Artadinata, sangat penting bagi Jakarta, karena merupakan titik temu (hub) arus dari Selatan dan Utara Jakarta. "Proyek kami berada di antara Sentra Primer Barat dan Pantai Indah Kapuk," tambahnya. 

Meski belum melansir secara resmi, CTRP akan mengembangkan apartemen, perkantoran, dan hotel tahun ini. "Kami belum bisa memberikan keterangan detil mengenai proyek ini karena masih dimatangkan. Demikian pula dengan nama proyek. Namun demikian, kami dapat pastikan bahwa semakin banyak pengembang yang membangun di Jakarta Barat, akan menjadikan kawasan ini sebagai jalur baru yang akan tinggal landas," kata Artadinata.

Wakil Presiden Direktur Pondok Indah Group, Jefry S Tanudjaja, mendukung pendapat Artadinata. Menurutnya, Jakarta Barat akan bertransformasi menjadi pusat bisnis baru dengan kompetisi yang kian ketat dan berat.

"Kondisi ini justru positif karena akan semakin mempercepat akselerasi pertumbuhan kawasan. Saat ini saja, harga lahan di sini sudah mencapai Rp 30 juta per meter persegi. Sedangkan harga propertinya sekitar Rp 28 juta hingga Rp 29 juta per meter persegi," ungkap Jefry.

Pondok Indah Group sendiri melalui PT Antilope Madju Puri Indah memiliki konsesi pengembangan seluas 57,07 hektar di area Sentra Primer Barat. Mereka tengah mengerjakan Puri Indah Town Center yang berisi 16 pencakar langit dalam empat jenis properti masing-masing apartemen, perkantoran, hotel dan pusat belanja.

"Tahap perdana, The Windsor 1 akan serah terima April ini, Tower 2 pada Oktober mendatang. Sementara Puri Indah Financial Tower sudah terjual 70 persen. Seluas 30 persen sisanya akan kami sewakan," kata Jefry.

Selain Pondok Indah Group, pengembang lainnya adalah PT Lippo Karawaci Tbk dengan lahan seluas 15 hektar. Lippo memanfaatkan lahan yang diakuisisinya dari Antilope Madju pada 2005 lalu menjadi sebuah global city St Moritz Penthouse and Residences dengan mengintegrasikan sebelas fasilitas.

Lippo Karawaci dan Antilope Madju Puri Indah telah menjadi katalisator bagi eksistensi Sentra Primer Barat secara khusus, dan Jakarta Barat secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau