Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok M, Potensi Masa Kini Setelah "Little Tokyo" dan Bakal Lokasi Mejeng...

Kompas.com - 28/02/2014, 18:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua dekade lalu, Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pernah menjadi tujuan wisata dan sentra belanja paling berpengaruh di Indonesia. Kawasan ini kemudian dianggap sebagai representasi gaya hidup kalangan muda dan elite pada zamannya.

Itu bukan anggapan keliru. Di mata anak-anak muda saat itu, Blok M memang menjadi semacam miniatur Jakarta dengan segala eksesnya. Saking lekatnya dengan dunia anak muda, dunia perfilman Indonesia merekam fenomena semaraknya kawasan ini ke dalam film berjudul "Blok M (Bakal Lokasi Mejeng)", yang kemudian meraih nominasi untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik lewat Paramitha Rusady di Festival Film Indonesia pada 1990.

Pada masa keemasannya saat itu, Blok M memang menjadi tempat konsentrasi pusat belanja atau komersial ritel berbagai kelas. Ada Blok M Mall dengan maskot Robinson Department Store untuk kalangan bawah, Blok M Plaza yang diisi penyewa Matahari Department Store untuk kelas menengah, Plaza Aldiron untuk transaksi grosir, serta Pasaraya yang menggandeng Seibu Department Store sebagai stimulan bagi komunitas atas.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, Blok M pada era 90-an merupakan barometer gaya hidup Jakarta, bahkan Indonesia. Selain itu, terdapat pula zona hiburan khusus untuk para ekspatriat asal Jepang sehingga dijuluki "Little Tokyo".

"Blok M sangat potensial. Lokasinya strategis dan aksesibilitasnya tak ada yang menandingi. Kawasan ini dirancang sebagai hub (titik temu) seluruh jaringan transportasi dari Jakarta menuju kota-kota satelit, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, serta sebaliknya," papar Hendra kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2014).

Blok M diapit dan sangat dekat dengan CBD Sudirman serta hanya hitungan menit menuju koridor bisnis Simatupang. Kendati demikian, karakter Blok M sangatlah berbeda. Kawasan ini lebih cocok sebagai sabuk wisata dan belanja internasional (international shopping and tourism belt).

"Rancangan kawasannya memungkinkan untuk itu, mengacu pada konsep transit oriented development (TOD). Para penglaju yang tiba di terminal Blok M, tinggal berjalan kaki menuju tempat aktivitasnya masing-masing untuk bekerja, berbelanja atau menikmati hiburan," ujar Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro.

Kalangan "the haves"

Pamor Blok M mulai melorot pasca-krisis 1998 seiring bermunculannya pusat belanja dan ruang-ruang ritel baru. Blok M tak mampu meremajakan dirinya mengikuti dinamika zaman.

Direktur Utama PT Pasaraya International Hedonisarana, pengembang pusat belanja Pasaraya, Dipo Latief, mengakui, ketenaran Blok M mulai jatuh saat Seibu Department Store hengkang dari Pasaraya.

"Seibu adalah ikon Pasaraya. Kalangan the haves yang bermukim di Kemang, Wijaya, Santa, Kebayoran Baru, spending money di sini. Belum dikatakan elite bila tak berbelanja di sini," kata Dipo.

Untuk mengembalikan citra Blok M sebagai tujuan wisata dan belanja, Hendra mengusulkan, kawasan ini harus direvitalisasi, terutama sentra komersialnya, yakni Jalan Melawai dan sekitarnya. Di sini terdapat bangunan rumah kantor dan rumah toko yang sudah berusia lebih dari 20 tahun.

"Bentuk konsorsium yang terdiri atas pengembang besar, pemerintah, dan juga perbankan untuk membuat Blok M sebagai tujuan wisata dan belanja baru. Selain bisa memecah konsentrasi kemacetan di pusat Jakarta, distribusi pembangunan properti juga merata," imbuh Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau