Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Lagi, Warga Jakarta Harus Tinggal di Apartemen

Kompas.com - 25/01/2014, 12:52 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterbatasan tanah yang tersedia di kota-kota besar seluruh dunia memaksa segalanya dibangun secara vertikal. Hunian bahkan pertanian vertikal kini mulai dikembangkan.

Di Indonesia sendiri, khususnya di Jakarta dan kota-kota sekitarnya, hunian vertikal bahkan diperkirakan akan menjadi model hunian lazim 10 tahun mendatang. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch IPW Ali Tranghada di Jakarta,  Kamis (23/1/2014).

Lantas, apa yang membuat Anda ragu membeli apartemen?

Hunian vertikal jadi hunian "wajib" masa depan
 
Siap tidak siap, Anda harus membekali diri agar mampu hidup dalam lingkungan berkonsep baru ini. Ketahui dahulu biaya yang harus Anda keluarkan dan konsekuensinya ketika Anda memutuskan untuk membeli apartemen. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah mengetahui surat-surat, hak, dan kewajiban Anda sebagai pemililk apartemen. Buka pikiran Anda dan tanyakan status tanah dan bangunan apartemen tersebut.

Bila Anda ekspatriat, atau pasangan Anda ekspatriat, cobalah menghubungi agensi-agensi yang terbiasa menangani kasus semacam ini. Pasalnya, hanya orang Indonesia yang bisa memiliki apartemen dan berbagai properti lain. Ekspatriat punya hak yang lebih terbatas ketimbang Warga Negara Indonesia.
 
Pilih apartemen yang harganya, sistem pembayarannya, dan biaya perbulannya sesuai dengan pemasukan Anda. Tentunya, Anda tidak bisa menghabiskan seluruh penghasilan untuk membayar cicilan apartemen. Membeli apartemen di bawah plafon yang mampu Anda bayar membuat Anda punya dana lebih untuk ditabung, berinvestasi, atau sekadar membeli keperluan sehari-hari.
 
Pertimbangkan lokasi
 
Pertimbangkan juga kemungkinan apartemen tersebut memberikan keuntungan bagi Anda. Berhati-hati dalam memilih lokasi apartemen tidak hanya bertujuan untuk memudahkan Anda dan keluarga beraktivitas sehari-hari, namun juga punya hubungan dengan nilai ekonomis apartemen Anda. 

"Betul, ketika kita beli apartemen, bisa kita sewakan. Namun, salah lokasi tidak bisa disewakan. Pastikan pasar sewanya ada," ujar Ali.

Pertimbangkan lokasi apartemen. Lokasi sangat berpengaruh pada pasar sewa atau calon tenant yang berpotensi menyewa apartemen Anda. Jika banyak pusat-pusat pendidikan, mahasiswa dan ekspatriat bisa menjadi pasar sewa Anda. Jika berada di daerah perkantoran, pekerja dan ekspatriat juga bisa menjadi pasar sewa Anda. Memperhatikan lokasi berarti juga memperhatikan risiko bencana, dan keterediaan sistem transportasi massal.

Selain itu, tinggal di apartemen hampir sama dengan tinggal di hunian padat penduduk. Ketua P3SRI Mualim mengingatkan, apartemen yang terlalu padat terisi pun tidak nyaman untuk dihuni. Tingkat okupansi calon apartemen Anda, layak Anda simak.

Masih ada pertimbangan lain

Masih ada berbagai pertimbangan lain yang bisa Anda renungkan sebelum membeli apartemen, misalnya apakah lebih baik membeli apartemen seken atau apartemen baru, bagaimana lingkungan dan penghuni lainnya, biaya-biaya service charge, serta mungkin atau tidaknya memelihara binatang peliharaan. Hal-hal sederhana seperti mengubah cat dinding, dan menggunakan paku juga bisa Anda tanyakan ketika mengunjungi calon apartemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau