Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Bencana Lewat "Kota Virtual Tiga Dimensi"

Kompas.com - 24/01/2014, 14:38 WIB

Mudah diakses

Model tersebut dirancang untuk dapat diakses oleh perencana kota, surveyor, insinyur, dinas pekerjaan umum dan pihak lainnya yang membutuhkan. Para pemimpin kota menginginkan sebuah sistem yang memperlihatkan pembangunan kota, dan membantu menunjukkan di mana daerah terbaik untuk pembangunan selanjutnya. Model ini diciptakan dengan Autodesk InfraWorks, Autodesk Civil 3D dan Autodesk Navisworks Manage software, dengan tujuan untuk memiliki model 3D kota yang "hidup".

Selanjutnya, jika semua unsur disatukan dalam model tersebut, ini akan memungkinkan dilakukannya simulasi bencana alam nyata pada model 3D. Dimana simulasi tersebut dapat memvisualisasikan bagaimana struktur tertentu bereaksi terhadap bencana. Simulasi seperti ini memungkinkan kita untuk memperoleh lebih banyak informasi mengenai lingkungan terkait, sehinga dapat membuat rencana perawatan dan penanganan yang
sesuai.

Pada saat terjadinya bencana yang sebenarnya, tenaga tanggap darurat pun dapat lebih siap dan mampu menangani situasi darurat dengan cepat dan efektif. Kota-kota seperti Seattle, dimana pemerintah mempertimbangkan bagaimana meningkatkan kualitas jalan raya, telah menggunakan model 3D skala kota sesungguhnya untuk menyimulasikan gempa bumi.

Salah satu contohnya bisa dilihat dalam simulasi video tentang Alaskan Way atau jembatan bebas hambatan dan dinding pemisah laut. Untuk tenaga tanggap darurat awal seperti polisi dan pemadam kebakaran, model 3D yang akurat membuat mereka tidak perlu lagi membahayakan dirinya dengan menjelajahi tempat-tempat yang terkena dampak bencana tanpa pedoman.

Sebaliknya, mereka memiliki simulasi digital area sekitar yang menyediakan data desain teknik dan arsitektur dari bangunan tersebut dan tata ruang lingkungan sekitarnya, termasuk infrastruktur bawah tanah. Jika tenaga tanggap darurat dilengkapi dengan iPads yang menampilkan model-model 3D yang menunjukkan letak pipa gas sebelum mereka memasuki bangunan rusak tersebut, ini merupakan informasi penting untuk menghindarkan mereka dari maut.

Tentu saja, perencana darurat yang mempersiapkan dampak banjir dapat menyimulasikan model 3D kota yang mencakup bangunan, contoh lahan digital, dan badan-badan layanan publik serta jaringan telekomunikasi. Hal ini akan membantu perencana untuk dapat mengetahui fasilitas listrik, jaringan komunikasi, air dan limbah cair yang mungkin terkena dampak banjir, dan dapat menggunakan fasiltas publik dan jaringan komunikasi pintar tersebut untuk menentukan di mana listrik, jaringan komunikasi, air, dan layanan lainnya yang mungkin terganggu.

(Penulis adalah Regional Industry Manager for AEC/ENI, Autodesk ASEAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com