Namun, siang dan malam, Jakarta tetap hidup. Banjir yang belum surut tak menyurutkan penduduknya dan pendatang dari luar Jakarta untuk tetap mengais rezeki di kota ini. Jakarta belum mati seperti Detroit, Amerika Serikat, yang propertinya dijual murah. Hal itu tidak mungkin terjadi. (Baca: Bangkrut... Harga Rumah di Detroit Cuma Rp 10.000!).
"Detroit berawal bukan semata-mata ekonomi," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada, menjawab pertanyaan peserta di acara diskusi prospek properti Indonesia pada tahun politik 2014 di Jakarta, Kamis (23/1/2014) siang.
"Di sana, mekanisme KPR-nya tidak konvensional. Di Indonesia, konsumen mau KPR harus melalui bank. Hanya, itu saja, di Amerika (Serikat) KPR dari bank itu diperjualbelikan di pasar derivatif atau saham. Dijual lagi, lalu dijual lagi. Nah, itu tidak akan terjadi di Indonesia," ujar Ali.
Ali mengatakan bahwa Detroit adalah kota industri tulen. Kota itu tidak dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas komersial sehingga tidak bisa dibandingkan dengan Jakarta. Bahkan, Detroit bisa dibandingkan dengan kota industri lain di Indonesia, seperti Bekasi.
"Coba di Bekasi, kota industri pun masih dilengkapi kawasan komersial. Jadi, peristiwa yang dialami Detroit tidak akan terjadi di Indonesia," tandasnya.
Seperti diketahui, pada Juli 2013 lalu, Detroit, kota di Negara Bagian Michigan, menjadi kota terbesar di AS yang mengajukan kebangkrutan dengan utang sedikitnya 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 151 triliun. Manajer darurat yang ditunjuk negara bagian, Kevyn Orr, meminta hakim federal untuk memasukkan kota ini dalam proteksi kebangkrutan. Jika disetujui, maka dia akan diizinkan untuk melikuidasi aset kota untuk membayar kreditor dan pensiunan.
Sebulan sebelumnya, Juni 2013, Detroit bahkan telah menghentikan pembayaran utang tak aman. Hal itu dilakukan untuk menjaga agar kota tersbeut bisa tetap berjalan saat Orr bernegosiasi dengan kreditor. (Baca: Kota Detroit di AS Bangkrut).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.