Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara "Real Time", Anda Pun Bisa Memonitor Pemakaian Listrik Anda!

Kompas.com - 09/01/2014, 17:49 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Mengurangi tagihan listrik setiap bulannya bukan hal yang mustahil. Namun, Anda tidak bisa sekedar menunggu keajaiban atau berharap teknologi bernilai milyaran rupiah mampu menghemat penggunaan listrik Anda secara instan. Ada usaha yang perlu Anda lakukan sendiri.

Beberapa perusahaan penyedia alat listrik di Indonesia sudah menyediakan Power and Energy Monitoring System. Power and Energy Monitoring System adalah sistem manajemen daya yang dirancang untuk membantu Anda mengelola kondisi real-time, mengisolasi masalah, mempelajari tren penggunaan listrik, dan mengontrol beban dan generator. Maksudnya, dengan menggunakan alat ini, Anda bisa mengetahui atau memonitor seberapa banyak penggunaan listrik di rumah.

Tak hanya itu. Anda juga bisa mengetahui bagian rumah Anda yang banyak menggunakan listrik. Ketika sudah mengetahui pola konsumsi energi di rumah, Anda bisa mengubah gaya hidup atau pola penggunaan alat-alat bertenaga listrik di rumah.

Memang, alat tersebut tidak bisa mengurangi penggunaan listrik di rumah. Namun, alat ini mampu mendiagnosa dan memperlihatkan pada Anda seberapa besar pemakaian listrik. Tanpa usaha Anda mengubah pola pemakaian listrik, pengeluaran Anda pun tidak akan berubah.

http://www.schneider-electric.ae Model Power Meter lainnya memungkinkan Anda mengeceknya secara wireless. Kemudian, setelah mengetahui MCB mana yang banyak mengkonsumsi listrik, Anda bisa mulai
Periksa penggunaan listrik lewat Power Meter

"Bacalah" alat tersebut dan ketahui besar listrik yang Anda gunakan di dalam rumah. Beberapa model mengharuskan Anda melihatnya langsung di depan rumah.

Sementara itu, model Power Meter lainnya memungkinkan Anda mengeceknya secara wireless. Kemudian, setelah mengetahui MCB mana yang banyak mengkonsumsi listrik, Anda bisa mulai "memangkas" penggunaan listrik di area tersebut.

Anda bisa mulai mengganti pola konsumsi listrik Anda di rumah. Namun, perlu diingat, mengganti pola konsumsi energi tidak berarti mengorbankan kenyamanan Anda di rumah. Atur penggunaan alat-alat bertenaga listrik, tapi pastikan dulu kenyamanan dan keamanan keluarga Anda. Setelah itu, bandingkan penghitungan Power Meter dan tagihan listrik Anda. Jangan sampai, perusahaan listrik salah menagih atau menagih lebih banyak dari penggunaan Anda.

www.shutterstock.com Dengan mengetahui data penggunaan alat-alat listrik, Anda tentu mengetahui bagian mana dalam rumah Anda yang banyak mengkonsumsi tenaga listrik.
Kurangi penggunaan alat elektronik

Mengurangi bukan berarti menghentikan penggunaan alat elektronik sama sekali. Dengan mengetahui data penggunaan alat-alat listrik, Anda tentu mengetahui bagian mana dalam rumah Anda yang banyak mengkonsumsi tenaga listrik.

Selain itu, pastikan Anda hanya menggunakan alat elektronik ketika Anda butuhkan. Misalnya, ketika panas, nyalakan pendingin udara (Air Conditioner), dan gelap nyalakan lampu, atau ketika ingin membersihkan karpet gunakan pembersih vakum. Namun, ketika sudah tidak Anda gunakan, segera padamkan. Bila perlu, jangan tinggalkan alat tersebut dalam keadaan stand-by karena alat tersebut akan tetap mengkonsumsi aliran listrik.

www.houzz.com Penghematan juga bisa dilakukan lewat lampu.
Pastikan alat elektronik Anda hemat energi

Selain mengurangi pemakaiannya, Anda juga bisa menggunakan alat-alat elektronik hemat energi. Salah satu perlengkapan rumah yang kini tersedia dalam varian hemat energi adalah lampu.

Lampu hemat, hemat banyak

Pertama-tama, coba periksa penggunaan listrik untuk pencahayaan di rumah Anda. Contoh ekstremnya sudah dialami oleh Pemprov DKI Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com