Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2013, 13:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com — Selain tenar sebagai pemilik pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa, Dubai juga dikenal menawarkan kehidupan mutakhir yang sebelumnya hanya bisa dinikmati dalam angan-angan.

Segala hal bisa kita dapati di Dubai, mulai dari pulau buatan yang di atasnya terdapat resor-resor, hotel dan apartemen mewah dengan arsitektural megah, hingga pusat-pusat belanja dengan penyewa merek internasional yang hanya bisa diakses kalangan atas.

Namun, ternyata, modernitas dan kekinian kota terbesar kedua di Uni Emirat Arab tersebut dicapai hanya dalam kurun 23 tahun. Masa yang relatif singkat untuk sebuah kota dengan transformasi luar biasa seperti Dubai.

Bersama Abu Dhabi dan kelima emirat lainnya, Dubai memberikan kontribusi besar terhadap total produk domestik bruto (PDB) Uni Emirat Arab saat ini yang mencapai angka lebih dari 360 miliar dollar AS.

Padahal pada tahun 1990, total PDB Uni Emirat Arab hanya mencetak angka 50,7 miliar. Sungguh sebuah pencapaian yang fantastis. Terlebih lagi, saat itu, Dubai dan kota-kota lainnya terkucil di padang pasir.

Kondisinya penuh dengan debu, tak teratur, dan cenderung masih tradisional. Jauh dari bayangan kota modern dengan segala ekologi yang melengkapinya. Bahkan, Jakarta tahun 1990 masih lebih baik ketimbang Dubai. Kurun tahun itu, Jakarta sudah memulai pengembangan Sudirman Central Business District, dan telah memiliki superblok Plaza Indonesia lengkap dengan rantai hotel mewah internasional, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, Dubai berlari lebih kencang ketimbang Jakarta. Kota ini telah sukses membangun 17 pencakar langit berkategori supertall (memiliki ketinggian di atas 300 meter). Satu di antaranya merupakan megatall (gedung dengan ketinggian di atas 500 meter) yakni Burj Khalifa yang menjulang 828 meter.

Tahun depan, Dubai bakal melesat menjadi nomor wahid di dunia. Kota ini diperkirakan bakal mencatat pertumbuhan harga properti residensial premium tertinggi.

Knight Frank memproyeksikan pertumbuhan tersebut berbasis pada pencapaian tahun ini, yakni kenaikan harga sebesar 20 persen. Dubai mengungguli Beijing, Shanghai, Sydney, dan Paris.

Bahkan, Cluttons melaporkan bahwa harga residensial tahunan mengalami peningkatan sebanyak 53 persen. Hal ini dimungkinkan karena kepercayaan pasar terhadap sektor properti mulai tumbuh kembali, pascagonjang-ganjing krisis keuangan global 2008.

Gambar yang diunggah Reddit, melalui media Safwanish, menunjukkan betapa pesat pertumbuhan Dubai selama dua dekade tersebut. Gambar yang dikutip BussinesInsider  menunjukkan cakrawala kota di koridor utama E-11.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com