Dubai mengalaminya pada empat tahun lalu. Beberapa perusahaan pengembang kolaps karena terlilit utang akibat properti yang mereka kembangkan tak terjual. Salah satu perusahaan yang luluh lantak adalah Istithmar World.
Sebagaimana diketahui, Istithmar World merupakan sayap bisnis perusahaan pengembang yang dimiliki pemerintah, Dubai World
.Guna melunasi utang-utangnya, raksasa properti ini, dilaporkan telah menjual portofolio propertinya yang lumayan beken, Atlantis Resort, kepada perusahaan investasi Dubai (Investment Corp of Dubai/ICD).
Mereka melego Atlantis Resort dalam rangka peningkatan dana untuk membayar utang yang telah direstrukturisasi sejak dua tahun lalu, senilai 25 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan 295,5 triliun.
ICD membeli resort yang menempati area tepat di jantung pulau berbentuk pohon palem, Palem Jumeirah, dari salah satu entitas besar Dubai World tersebut. "Akuisisi aset yang kami lakukan merupakan konstributor utama terhadap industri pariwisata dalam negeri, sejalan dengan strategi kami secara keseluruhan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan untuk Dubai," kata Wakil Direktur Eksekutif ICD, Khalifa Al Daboos.Dubai World terus berupaya membayar utang 4,4 miliar atau setara Rp 52 triliun pada Mei 2015, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utang yang dibuat setelah mereka menderita kejatuhan properti.Ada pun penjualan Atlantis Resort merupakan terbesar setelah pergudangan logistik Inggris milik Gazeley pada musim panas tahun ini.
Penjualan juga berjalan lancar pada aset properti lainnya, The Fontainebleau Hotel di Pantai Miami, Florida.